Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen | Paradoks

8 Desember 2019   13:30 Diperbarui: 8 Desember 2019   14:02 202 4
Seketika cahaya bulan malam terasa meredup. Udara pengap mendekap erat tubuhnya bersama kelaparan yang menggerogoti lambungnya. Sementara kepalanya masih terus saja memikirkan tentang kesemuan yang tidak pernah dapat disentuhnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun