Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Terbelenggu Kemacetan

7 Agustus 2019   20:47 Diperbarui: 7 Agustus 2019   20:51 7 2
Menelusuri jalan-jalan kota
Kemacetan ada dimana-mana
Riuh bising roda-roda mesin
Bercampur dalam kejenuhan jiwa-jiwa

Pikiran segera pulang
Ingin sekali bertemu keluarga
Tersendat tidak berujung sampai
Pun berakhir mengelus dada, entahlah

Senja telah tenggelam
Sayup-sayup adzan maghrib terdengar
Aku masih saja terbelenggu di jalanan
Seperti ikan terjepit diantara batu-batu karang

Oh, harus bagaimanakah
Sedangkan malam mulai mencumbui
Membuatku terburu-buru melaju kencang
Agar secepatnya berdayung rindu anak dan istri

Surabaya 7 Agustus 2019

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun