Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Menanti Episode Baru "Sandiwara" Sandi pada Debat Ketiga

15 Maret 2019   20:17 Diperbarui: 15 Maret 2019   20:24 118 0
Jurus Bangau,  Petai Dikepala,  Manusia Berlumpur.  Setidaknya tiga episode dari beberapa episode perjalanan kampanye Sandiaga Uno.  Debat ketiga yang berlangsung 17 Maret mendatang, para pemirsa akan menunggu peran apa yang akan diperankan.
Beberapa pekan ini,  pemberitaan tentang Sandiaga Uno nyaris hilang diperedar.  Biasanya,  publik selalu mendapat sajian sensasional dari Sandiaga Uno.  Baik perilaku atau dari statmennya. 
Hal tersebut imbas dari tagar #sandiwarauno.  Tagar yang diviralkan pasangan nomor urut 01 ini,  cukup membuat Sandi berpikir ulang untuk memainkan peran tersebut dalam pilpres ini. 
Saking seriusnya tagar #sandiwarauno ini,  membuat orang tua Sandi angkat bicara.  Tiba-tiba saja Mien Uno ibunda Sandiaga Uno, berkomentar akan menuntut pihak pembuat tagar #sandiawaraUNO. Bahkan,  Mien akan membawa ke wilayah hukum pembuat dan penyebar tagar tersebut apabila tidak minta maaf.  
Menurut Mien Uno,  apa yang dilakukan anaknya dalam kampanye Pilpres 2019 bukan sandiwara.  Sandi melakukan kampanye tersebut adalah sebuah kenyataan di lapangan. Dicontohkan Mien,  saat Sandi dikejar seorang ibu-ibu yang histeris meminta foto kepada anaknya. Hal itu benar adanya,  tidak ada unsur rekayasa dari anaknya yang sedang mencari dukungan di Pilpres 2019 mendatang. 
Sebagai ibu yang melahirkan dan mendidik, Mien merasa tuduhan itu menyakitkan hati.  Karena,  Sandi tidak pernah dididik bersandiwara. 
Dalam dimensi domestik keluarga. Protes Mien mungkin sangat realistis dan dimaklumi. Namun dalam prespektif kampanye politik,  sikap Mien tidak bisa diterimah sebagai pembelaan ibu dan anak. Karena apa yang dilakukan Sandi adalah dalam ruang kampanye politik. 
Bentuk Kampanye Lain Mien Uno
Mien harus menyadari anaknya sedang berkampanye.  Yang berdasarkan para pakar.  Kampanye,  adalah sebuah kegiatan yang terencana dan sadar dilakukan. Tujuannya untuk menimbulkan efek komunikasi kepada khalayak. maxmanroe.com.
Jangan salahkan publik, nitizen yang tidak mempan dengan kampanye Sandi.  Tagar #sandiwaraUNO adalah reaksi dari nitizen yang menolak atau pendukung pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin. Persepsi mereka kampanye yang dilakukan Sandi.  Hanya lah sandiwara saja.  Sandiwara yang bertujuan untuk mempengaruhi publik.
Lah,  apabila Mien protes anaknya dituduh bersandiwara.  Pasalnya,  dia tidak pernah mendidik Sandi melakukan rekayasa.  Malah menimbulkan makna yang terbalik. Protes ini sebagai bentuk kampanye lain untuk kemenangan anaknya di pilpres 2019 mendatang?
Pendapat tersebut rasional.  Pasalnya,  Sandiaga Uno belum bisa mendongkrak elektabilitas Prabowo hingga saat ini.  Sehingga, protes Mien bagian dari pasangan Prabowo - Sandi menaikkan elektabilitas. Protes Mien hanya sebagai upaya menghentikan penolakan nitezen terhadap kampanye Sandi.  Bukan hanya,  masalah pembelaan Ibu kepada Anaknya. 
Harus diakui,  pilihan Prabowo kepada Sandiaga Uno atas dasar pertimbangan yang matang.  Sosok Sandi yang mapan,  berduit,  dan sukses,  diharapkan mampu menyajikan sisi lain di publik.  Sehingga memberikan tontonan yang menarik dan menghibur.
Apadaya,  seperti bertepuk sebelah tangan.  Apa yang diharapkan Prabowo tidak sesuai dengan harapan.  Sandi belum mampu memberikan konstribusi elektabilitas Prabowo.  
Seharusnya,  dalam era digital.  Keterbukaan ruang publik yang semakin tidak ada batasnya.  Kampanye yang menghibur sangatlah tepat.  'Lalu Sandi akan memainkan peran apa dalam debat ketiga ini?
Inilah yang akan jadi pusat perhatian publik menjelang debat ketiga. Bukan bagaiama sajian visi dan misi sebagai Cawapres mendampingi Prabowo. 
Dalam debat ketiga dengan tema 'Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial, dan Kebudayaan' digelar pada 17 Maret 2019. Stasiun televisi yang menyiarkan adalah Trans TV, Trans 7, dan CNN Indonesia TV. Debat akan dikuti cawapres antara Ma'ruf Amin.
Merujug dengan tema debat. Peran merakyat dan berkeperpihakan kepada masyarakat.  Akan diuji sejauh mana penguasaan terhadap materi tersebut. 
Tentu saja,  penampilan simbolisasi visual tidaklah sama dengan pemahamaan permasalahan. Kesulitan inilah diprediksi debat mendapat menjadi episode baru Sandi dalam Pilpres. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun