Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Penolakan Kedua

18 November 2016   09:35 Diperbarui: 18 November 2016   09:46 154 0
Pagi baru saja merona dalam pelukan hari, mentari meninggi dan suara burung semakin jauh. Aku mengemas sepi yang sempat berantakan, kini kutata lagi menjadi semakin tinggi dan semakin padat. Hati yang begitu rapuh melepas genggaman untuk terjun dan terjatuh, semakin dalam semakin meremukkan tubuh. Sepi ini tak sekejap pun dapat terjamah, kala bahagia mengembang dan menguning ketika itulah sepi memberontak. Mengajak diri untuk tetap ketakutan kepadanya, dan berupaya mempertahankan suka cita dengan berbagai cara.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun