Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Perjumpaan dalam Doa

23 Mei 2019   12:12 Diperbarui: 23 Mei 2019   12:28 18 0
terkadang melawan takut tidak sekedar memiliki keberanian saja. tetapi, keyakinan pula harus menyertai kesungguhan. jalan hidup tiada lurus dan datar meski terjal dan berliku memilih adalah sikap bagi seseorang yang may berubah dan merubah.
hangatnya sebuah pandang akan memberikan keniscayaan kepada berbagai macam situasi, termasuk rasa takutku.
tak dapat kupungkiri hati yang terpupuk oleh rasa rindu berakhir dengan sebuah perjumpaan. celakanya, tiap kali bertemu aku gelisah mencuat tiba-tiba. dalam keadaan seperti itu, dalam suasana panik aku mencari-cari kalimat untuk kuceritakan rindu yang lama kusimpan dalam hati.
tos. . .!! gugup ...! sekali lagi panik!
entah, apa yang harus kukatakan padamu?
yang terjadi kata hilang didepan pemiliknya, mulut harus kubiarkan menggigil dan membisu.
disaat itu pula, pikiran tak sejalan dan slincah penaku. bahkan sulit bagiku terdiam dengan penaku.
bukan tak punya kalimat tapi memang kaku rasanya hingga menjalar Sampai hilang akalku. segera mungkin perjumpaan harus kuakhiri, akupun tak kubiarkan hal ini terjadi pada rasa takut yang telah merenggut semua semangat hidup. kertas dan penaku masih setia mendengar kata-kata yang sempat hilang didepanmu. lagipula keraguan tak dapat berhenti mengolok-olok jiwa yang penuh keyakinan tentangmu. meragu tuk meneruskan coretan hati pada lembaran putih didepanku.

tuhan . . . pergolakan batin slalu menghampiri dalam perjuangan cinta suci pada pandangan ketuhanan. larut sudah diantada kenyataan dan khayal. serangkai kata harus kusampaikan padamu dalam terang bahwa " maaf jika kumemkasakan kehendak terucap rindu padamu, keliru karena rindu datang tanpa seizinmu; menyadari ketidakmapuanku lah hingga memaksaku merindu.  . oh kekasihku.. aku mencoba berupaya menepikan diriku, mengasingkan dari kenyataan, yang kuanggap sebagai halusinasi semata. menipu diri atas keadaanku tak pantas bersanding denganmu. engkau pantas memilih sesuai kebebasan hak mu.
sementara kehendak bebas yang ada dalam diri ini meyakini kebenaran atas kerinduanku padamu adalah jalan tuhan dipertemukan dalam doa.
maaf apabila aku memilih rindu padamu!!

penantian panjang telah kulewati, merelakan jarak Dan waktu meliar mencari titik akhir, berlabuh pada sentuhan Cintamu tanpa membatasi kehendak bebasmu (freewill).

irama zaman terus berjalan dinamis, bergantian masuk pada posisi masa modern ke post-modernis. namun yakinlah diantara perubahan dari bermacam dimensi ada keabadian yang tak dapat terhalang oleh bermacam Era. aku akan terus terang menyatakan" aku sungguh mencintamu" tanpa mengurangi maupun melebihi kekurangan-kekurang kita masing-masing, tidak pula menuntut tuk kesempurnaan sebagaimana kisah cinta dari para nabi. semoga demikian adalah yang dinaksud cinta dari insan kamil.

 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun