Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Menyaksikan Perpaduan Budaya Minang dan Jawa, di Museum Adityawarman

9 Oktober 2011   00:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:11 966 2
[caption id="attachment_134672" align="aligncenter" width="590" caption="Museum Adityawarman, tampak dari depan"][/caption] Setelah sebelumnya, pada bulan februari lalu saya menulis tentang Kenangan Wisata ke Kawasan Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Yaitu di Bukit Lengkisau, Pantai Carocok, Jembatan Akar, Air Terjun Bayang Sani dan Air Terjun Timbulun. Kini saya kembali untuk mencoba menuliskan pengalaman saya selama berwisata di Sumatera Barat, sekaligus untuk bernostalgia, setelah beberapa waktu lamanya foto-foto saya tersimpan rapi dalam komputer tanpa terjamah sekalipun. Museum ini dinamakan sebagai Museum Adityawarman, karena mengingat jasa seorang Raja Minangkabau di abad XIV masehi. Raja Adityawarman yang berasal dari pulau Jawa, dan masih keturunan dari Raden Wijaya, Raja Majapahit. (Sumber: Wikipedia) Dalam sejarah, juga disebutkan bahwa Adityawarman yang mendirikan kerajaan bernama Malayapura, berbeda dengan kerajaan Dharmasraya. Karena Adityawarman mengangkat dirinya sendiri sebagai seorang Raja untuk melepas pengaruh Majapahit. Serta memindahkan pusat kerajaannya lebih kedalam ke daerah Pagaruyung, yang merupakan strategi menghindari langsung konfrontasi dengan Majapahit, yang pada masa itu sedang berambisi melakukan penaklukan wilayah-wilayah di antero nusantara, dibawah kendali Sang Mahapatih Gajah Mada. Karena jasa-jasanya tersebut, maka namanya diabadikan sebagai nama museum Adityawarman.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun