Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen | Cinta Seorang Barista

15 November 2019   17:09 Diperbarui: 15 November 2019   17:09 355 12
Hujan begitu deras memaku bumi. Senja pertengahan Nopember berkabut. Seharusnya kau sedang menari di halaman itu. Menyenandung gemetar sampai bibirmu biru. Matamu takjub melihat jutaan---tentu tak dapat dapat kau hitung---permata luruh. Kau menjelma putri raja dengan kemilau cahaya. Sebelum akhirnya mamamu mengalahkan gelegar petir, menyuruh masuk ke dalam rumah. Menghadiahiku gerutuan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun