Tentu saja ada. Tujuannnya adalah, bisa saja ini sebagai sebuah bentuk kebanggaan diri sendiri agar diketahui oleh orang lai. Ada pula yang sekedar pengingat bahwa dirinya, atau siapapun dalam anggota keluarganya, yang telah bekerja keras guna meraihnya. Ada lagi yang mungkin tujuannya untuk memberikan motivasi pada orang lain yang melihatnya.
Saya tidak menganggap bahwa hal itu tidak baik. Malah baik sekali. Hanya saja, bagaimana dengan mereka yang tidak pernah jadi juara? Betapa sedih bagi yang tidak punya piala atau penghargaan sama sekali di rumahnya. Bukan karena tidak berprestasi, namun karena tidak pernah punya kesempatan untuk ikut serta meraihnya.
Suatu hari, saya mengikuti sebuah prosesi wisuda anak-anak Sekolah Dasar (SD). Saya mikir, setingkat SD saja menggunakan istilah "Wisuda". Betapa berlebihan. Namun saya mencoba berfikir positif. Pasti ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh manajemen sekolah di balik acara yang bagi sementara orang disebut 'sia-sia' ini.
Para wali/orangtua murid harus menunggu lama proses wisudanya karena terlalu banyak pembagian hadiah yang menurut saya 'tidak penting'. Mereka dipanggil satu per satu, naik panggung, dipotret, diberi penghargaan bergilir dalam bentuk Piala, Sertifikat, Mainan dan lain-lain.