Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Jika Keluarga Indonesia Bisa Mengobati Dirinya Sendiri

21 April 2011   01:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:34 159 3
Maka kita tak akan tergantung lagi pada rumah sakit, yang obat-obatannya harus ditebus dengan harga selangit, yang sewa kamarnya menandakan 'kasta' sosial, yang pelayanan tenaga medisnya kerap mengecewakan, yang tak jarang pula kita sebagai pasien menjadi korban malpraktek. Apakah kita sebagai rakyat Indonesia yang bermartabat akan diam saja? Tentu saja tidak, dan tidak boleh. Jika kita melawan kesewenang-wenangan ini hari ini, maka kita telah melakukan hal yang benar demi anak cucu bangsa ini ke depan. Jadi, apa yang harus kita lakukan? Baiklah, akan saya ceritakan bagaimana komunitas kami menyebarkan ilmu pengobatan ala nabi, salah satunya hijamah atau bekam. Yaitu mengeluarkan darah rusak/kotor yang mengendap dan meracuni tubuh sehingga apapun penyakit bahkan yang terberat sekalipun bisa disembuhkan atau diminimalisir berkat kasih sayangNya.  Rasulullah bersabda: Sebaik-baiknya pengobatan yang kalian gunakan adalah bekam. Hadits itu benar, setidaknya bagi saya pribadi berdasarkan pengalaman saya selama 3 tahun menjadi praktisi Pengobatan ala Nabi atau Thibbun Nawawi. Selain menjadi media saya untuk merangkul golongan bawah, sebagai ibadah saya dengan melakukan pengobatan gratis, ternyata hasilnyapun luar biasa sehingga meningkatkan rasa keimanan saya kepada Allah Swt dan mencintai rasulNya lebih mendalam lagi. Di foto yang saya sertakan ini adalah salah seorang lansia yang saya terapi sejak 2 bulan lalu. Itupun hanya saya terapi 2x sebanyak jumlah saya mudik ke rumah orang tua. Nenek ini sudah mengalami kelumpuhan di lengan kanannya akibat hipertensi, dan ia mengaku sudah lelah pergi ke rumah sakit selain tak punya biaya lagi. Alhamdulillah, tangan kanannya kini sudah bisa digerakkan yang lantas menakjubkan jemaah muslimah di masjid tempat ia biasa mengikuti pengajian. Walhasil, daftar pasien saya dari masjid ini saja membuat saya harus menyediakan jadwal hari tersendiri di samping jadwal pengobatan bersama kelompok-kelompok pengajian di lain desa di sejumlah kecamatan yang berbeda di kota Probolinggo bagian timur. Yang ingin saya bagi adalah, bahwa ada yang bisa kita lakukan, sekecil apapun, untuk meringankan beban saudara-saudara kita, yang mungkin remeh temeh bagi yang 'berpunya' namun sangat berarti bagi yang membutuhkannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun