Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Sesak Napas Serasa Sakaratul Maut

23 April 2011   00:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:31 411 25
Itulah pengakuan para penderita asma yang pernah saya terapi. Beberapa di antaranya adalah orang-orang dengan kondisi ekonomi yang sulit, yang bergantung pada bantuan obat di puskesmas. Seperti biasa, saya akan menyemangati mereka supaya bisa mengobati diri sendiri dan keluarganya ( tak jarang anggota keluarga mereka juga menderita penyakit yang sama ) dengan belajar pengobatan bekam.

Seorang dari mereka yang serangan asmanya semakin menggila di malam hari ( dengan bayi asi ), datang kepada saya membawa tubuhnya yang kurus namun dengan pancaran mata penuh ketabahan. Ia tersenyum dan mengacuhkan penderitaan selama berbincang dengan saya. Hebat, pikir saya. Jika saya yang mengalami itu, mungkin saya tak akan sangup sesabar dirinya. Maka dengan pikiran jika saya menjadi dirinya, saya berdoa sepenuh hati semoga Allah memberi kesembuhan pada ibu muda ini.

Dua minggu kemudian ia datang kembali membawa seorang saudara perempuan untuk diterapi ( oh ya, jarak rumah kami cukup jauh karena berlainan kota ). Si ibu muda tampak senang karena serangan asma yang biasa menyakitinya terutama di malam hari sama sekali berkurang. Alhamdulillah....saya sangat bahagia untuknya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun