Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Kopi dan Hujan

5 Desember 2020   15:20 Diperbarui: 5 Desember 2020   15:23 92 12

Oleh: Riami

Hujan telah mengorbankan dirinya
Untuk dicincang menjadi diksi
Sesuai yang penyair mau
Dia tak berontak diumpamakan apa saja

Tetap jatuh dan memeluk
Dada bumi yang ringkih
Sementara kopi makin menyusut
Dalam seruputan luka sayatan

Kepulnya tak bisa membendung
Aliran darah di hulu hujan
Yang dirajam pilu malam
Tersisa ampas kepedihan mendalam

Jangan tanyakan seperti apa
Pahitnya kopi yang disesap
Luka menganga dan anyir
Darah hujan deras semalam

Bukit Nuris, 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun