Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Belajar Mengenal Masalah dari Tukang Sapu.. (Belajar Kehidupan dari Kaum Marginal)

9 Januari 2012   08:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:08 554 0
Terkadang banyak orang yang menghindari masalah, ada juga sebagian orang yang telah terbisa dengan masalah, namun secara umum setiap orang tidak menginginkan ada masalah dalam kehidupannya.

Tapi bagaimana sebenarnya seseorang mampu mengahadapi sebuah masalah,baik kecil atau pun besar. Lalu, bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan memberikan keputusan yang tepat dalam penangananya?

Hari ini kita kembali mendapatkan pelajaran dari kaum marginal (kaum yang terpinggirkan), dari cara mengenal dan menghadapi sebuah masalah dalam kehidupan. Apa sebenarnya keterkaitan kaum marginal dengan kita "kaum mayoritas" dalam mengenal dan menghadapi masalah, padahal pasti kita yakin mampu menyelesaikan masalah itu dengan tangan kita sendiri.

Untuk menjawabnya kita klasifikasikan terlebih dahulu segmentasi pembelajaran kita dari pembahasan kali ini. Kali ini kita belajar mengenal dan menempatkan sebuah masalahsesuai pada tempatnya, agar kita mampu menentukan keputusan apa yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kali ini kita belajar dari seorang tukang sapu,orang yang pekerjaannya sangat di tuntut dengan tingkat kebersihan yang tinggi.

Tukang sapu, salah seorang dari kaum marjinal yang bekerja keras dalam mempertahankan hidupnya demi penghidupan yang layak atau hanya sekedar mendapatkan sesuap nasi. Jenis pekerjaan mereka terkadang kita abaikan, padahal coba lihat di sepanjang kehidupan kita terutama di tempat-tempat ternama seperti hotel,villa,jalan tol,alun-alun kota,mall atau bahkan di acara-acara publik (konser musik,aksi masa dan lain sebgainya) mereka selalu hadir memberikan solusi dalam menyelesaikan masalah kebersihan tempat tersebut.

Mulia memenag pekerjaan itu, karena membantu kita dalam menciptakan kebersihan sehingga tempat-tempat penting seperti tadi dapat terjaga kelestariannya. Namun apa yang mereka (tukang sapu) dapatkan, hanya mendapatkan bayaran 500-1 juta/bulan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tidak sebanding memang dengan apa yang mereka kerjakan dan ciptakan untuk orang lain. Yaa..begitu lah kehidupan ada yang sebanding (akhirnya menerima dengan senang hati) ada juga yang tidak sebanding (akhirnya menerima dengan lapang dada).

Tapi coba perhatikan saat mereka bekerja, mereka tidak meninggalkan sedikit pun sampah kecil apalagi besar selama mereka menjalankan tugasnnya. Mengapa demikian,karena mereka sadar pekerjaan telah menuntut mereka untuk bertanggungjawab dengan memberikan service yang memuaskan untuk atasansebagai pekerja yang di beri upah/gaji dan untuk orang banyak sebagai penikmat hasil pekerjaan.

Mereka (tukang sapu) juga mampu memilah dan memilih sampah mana yang nantinya di buang ke dalam tempat yang tersedia, sampah organik atau non organik . Walau pun terkadang ada juga beberapa tukang sapu membawa pulang sampah-sampah tersebut jika di anggap masih layak di pakai atau menghasilkan sesuatu sebagai tambahan pendapatan mereka. Hal ini mereka lakuakn karena upah/gaji yang mereka dapatkan tidak dapat menutupi biaya hidup yang semakin hari kian mencekik mererka.

Dari apa yang mereka lakukan kita dapat belajar sesuatu, tentang sebuah tanggungjawab,loyalitas,kesabaran,kecerdasan dalam memilih sesuatu dan melihat peluang yang di jadikan keuntungan.

Coba sekarang kita kolaborasikan hal-hal tesebut dalam menghadapi sebuah permsalahan, dengan memasukkannya ke dalam pengenalan dan penyelesaian masalah dari cara kerja seorang tukang sapu tadi.


  1. . Mengenali masalah. hal ini penting dilakukan agar kita mampu mengerti terlebih dahulu masalah apa yang sedang kita hadapi,masalah kecil atau besar.
  2. . Memilih dan memilah masalah, dari pengenalan masalah tadi,kemudian kita memilah masalah kecil dan besar,baru kemudian memilih masalah mana dulu yang paling segera diselesaikan, atau dengan kata lain selesaikan dulu masalah yang di anggap paling urgential,baru masalah yang lainnya.
  3. Bertanggungjawab dalam masalah, setelah kita dapat memilih dan memilah masalah,langkah selanjutnya kita harus mampu bertanggungjawab dalam penyelesaian itu sendiri bukan di limpahkan kepada orang lain atu malah lari dari masalah.
  4. Loyalitas dan kesabaran dalam masalah, hal ini harus dilakukan sebab dengan loyalitaslah kita mampu terus mempertahankan tanggungjawab yang nantinya meninmbiulkan kepercayaan diri bahwa "saya BISA menyelesaikan masalah ini". Namun harus di imbangi dengan kesabaran agar tidak merasa sia-sia dari apa yang kita lakuakan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
  5. Kecerdasan memanage waktu masalah, hali ini perlu dilakukan agar masalah yang kita hadapi tidak berlarut-larut yang pada akhirnya membuat kita hanya bergelut dengan masalah yang sama karena tidak ada penyelesaiaan yang jelas.
  6. Ambil keputusan dalam masalah, terkadang orang takut mengambil keputusan dalam masalah,entah karena takut salah,menyinggung dan menyakiti orang lain,padahal kita harus mengambil keputusan itu agar nantinya kita dapat mengetahui sampai sejauh mana efek yang di timbulkan dari keputusan tersebut dengan melalui pemikiran yang matang terlebih dahulu untuk mempertimbangkan segala efek tersebut.
  7. Melihat peluang dalam masalah. peluang yang kita lakukan dalam masalah adalah cara kita dalam membuat alternatif pilihan dari masalah yang ada,bisa juga masalah yang sedang di alami orang lain yang kemudian di ceritakan kepada kita atau yang kita tahu. Misalnya, ada teman yang sering menceritakan masalah-masalahnya dalam berumah tangga,kemudian dari apa yang kita sampaiakn dengan memberi solusi membuat teman kita terbantu dengan adanya solusi tersebut sebagai jalan keluar,nah..kita bisa membuat klinik konsultasi.
  8. Evaluasi masalah. hal terakhir ini dilakukan agar suatu saat kita menemui masalah yang sama kita tidak akan keget dan bingung lagi bagaimana cara penyelesaiaanya sekaligus lebih mampu memanage diri kita dalam sebuah permasalahan.
  9. Berdoa dan berserah diri dalam masalah. ada memang beberapa masalah yang tidak dapat terselesaikan melainkan bantuan dari yang maha kuasa,oleh sebab itu hanya dengan berdoa dan berserah diri dengan berharap petunjuk ilahi kita dapat keluar dari masalah yang kita hadapi.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun