Dia menetapkan waktu penyepian selama 3 tahun.
Setiap minggu seorang pelayan mengantarkan pasokan kebutuhan hidupnya, menggunakan sampan kecil.
***
Memasuki akhir masa penyepiannya, pertapa muda itu menitipkan pesanan khusus kepada pelayan yang mengantar pasokan.
Pesanan itu adalah : perkamen, pena, dan sebotol tinta.
Seminggu kemudian pesanannya datang.
beberapa hari berikutnya, setelah bermeditasi khusus, pertapa muda itu segera menuliskan puisi pendek dengan pena di atas perkamen yang baru di dapatnya.
Demikian puisinya: