Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Kisah di Sebalik Terpal pada Dekap Indurasmi

17 Juli 2021   12:02 Diperbarui: 17 Juli 2021   12:47 111 2


Malam itu, ku duduk di sebuah ranjang sembari membaca buku pemberian teman. Tiba-tiba ibuku memintaku untuk memijitinya. Sedih rasanya, melihat orangtua semakin renta sementara aku belum mampu memberi apa-apa bahkan belum bisa membahagiakannya...

***

Aku pun segera beranjak karena dia datang ke rumah, tau sendiri lah anak muda, hehe..
Diriku hanya berdiri di depan pintu sebab ada tamu bapakku yang juga mengajaknya mengobrol sesuatu. Ternyata, teman bapakku adalah teman SMA-ku ketika dulu.

TS: waduh  (bangun, karena sedang rebahan di sebuah bangku panjang)

A: udah lo gapapa di situ aja, sahutku.

TS: (ngobrol tentang zaman sekolah) kalau pak ******* ngajar aku dulu mungkin tobat, ga akan kuat

A: iyah dulu kan kamu nakal.

P: Nakal tah?, haha

TS: keinget pak ... (guru SMA) dulu kenal banget sama aku, suka bilang: yang anak gendut item itu...

A&P: (tertawa)

Ibu: (ikut tertawa)

Di sisi lain, aku menggoreng ubi sembari mendengarkan cerita temanku yang sedikit berkomedi sebab mengingat kisah  kenakalan yang pernah terjadi..

tiba-tiba bapakku muncul,
B: tak begadangan lah tempat tetangga (sedang hajatan)

TS: lah, kalau begitu tak pulang tidur

Ibu: lah jam segini kok sudah mau tidur. Lagi digorengin ubi padahal tu.

Ubi goreng telah masak, di situ hanya tinggal kami bertiga, aku, ibu, dan pak *******
Waktu semakin larut, aku dan pak ******* pindah ke luar, disebuah bangku panjang sembari menikmati sang rembulan di bawah terpal yang gelap (gimana mau liat bulan kalau di bawah terpal? Wkwk, entahlah aku pun tak tahu)

Aku mendengarkan dia bernyanyi sembari menikmati sepoi angin yang mulai gigil merasuk ke tubuh mungil ini.

- Bila nanti ada yang mencintai ku, tak akan pernah aku menerimanya.
- Dan bila nanti datang bidadari,
Tak akan pernah hatiku kan ku beri.
- Karna kamu wanita yang telah ku pilih, cuma kamu penjaga hati ku.
- Karna kamu wanita yang telah ku pilih,
Kumohon jangan pergiii..
Wanita pilihan hati,
Tak ingin berbagi ataupun mendua dengan wanita lain.
.

Begitulah kira-kira lirik lagu kangen band yang ia nyanyikan di depanku sambil menatap wajahku yang perlahan mulai sendu dan tiba-tiba airmataku menitik begitu saja, ku lihat ia nampak tulus bernyanyi untukku, tak mampu kujelaskan:'(  lalu memeluk dan mencium keningku sembari berkata "jangan nangis, kan ada aku di sini, makasih ya, sudah bertahan denganku hingga detik ini..

Seandainya ini kisah nyata, aku tak akan menyia-nyiakannya, sebab ketulusan dan kesungguhannya padaku dan bukan hanya karena sekadar menyanyikan sebuah lagu, juga berani bertemu dengan orangtuaku untuk memintaku..
______________________
Untuk kalian yang membaca hingga akhir, semoga dipertemukan dengan seseorang yang menyayangi dengan tulus, dan memuliakan atau dimuliakan bukan dengan coklat melainkan dengan akad..



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun