Oleh: Rani Sabila
Kung, sudahkah engkau tenang di sana?
Yah, di sana, di sisi-Nya
Bila rindu pelukan hangat nan timang yang pernah ada
Kung, bagaimana Bila membendung rindu tanpa mungkin berujung temu selain hadir ke pusara?
Di sana, hanya nampak sebuah gundukan tanah yang beroleskan semen
Tanpa nampak sedikit pun bujur tubuhmu yang kurindukan
Lalu, hanya mampu meneteskan airmata di atas pusara
Terkadang kucurahkan segalanya dan nampak seperti orang gila
Kung, engkau yang pernah selalu ada
Menemani masa kecilku dengan penuh gelak tawa
Tanpa kenal luka pun pertengkaran jua
Bahkan, di atas sepeda Bila Kau bawa
Hingga sebelah kaki Bila masuk ke jeruji pula
Kung, bolehkah Bila meminta Engkau tuk kembali
Menemani Bila pada saat-saat seperti ini
Sungguh, Bila ingin Kau hadir di sini
Di tengah-tengah keluarga ini
Lampung, 13 April 2021