Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Sejarah Margo XIV Koto dan V Koto di Kabupaten Mukomuko

9 November 2019   00:46 Diperbarui: 22 April 2020   00:50 105 0
Sesudah sesampainya 5 prajurit yang menjadi suruhan dari bundo kandung tersebut ke gresik mereka tidak menemukan tanda-tanda dari keberadaan dari cindur mato tersebut berada di wilayah gresik tersebut, lalu hal tersebut sangat membuat hati  dari 5 prajurit kesayangan dari bundo kandung tersebut sangat kecewa karena dengan demikian artinya mereka tidak akan bisa pulang karena sebelum berangkat mereka telah bersumpah tidak akan pulang kalau belum menemukan anak dari bundo kandung tersebut yaitu cindur mato , namun kekecewaan tersebut tidak lama sampai disitu saja pasalnya dari kerajaan gresik menawarkan kabar kepada para prajurit tersebut mengenai keberadaan dari cindur mato , namun hal tersebut tidak segampang apa yang di bayangkan oleh 5 prajurit tersebut , informasi mengenai keberadaan dari cindur mato tersebut mereka harus memenuhi syarat-syarat tertentu dari raja gresik tersebut barulah mereka akan memberi tau keberadaan dari cindur mato tersebut terpaksalah dari salah satu prajurit tersebut menikah dengan putri raja gresik tersebut demi mendapatkan informasi mengenai keberadaan dari cindur mato tersebut. Prajurit yang menikah tersebut bernama " rajo kolo " , lalu sesudah menikah putri dari raja gresik tersebut mengikuti rajo kolo dan para rombongan tersebut untuk mengembara mencari dari keberadaan dari cindur mato tersebut lalu berangkatlah mereka menggunakan kapal menuju daerah yang di sebut padang rimbun-rimbun( yang sekarang dikenal dengan nama mukomuko )yang dikabarkan bahwasanya cindur mato tersebut berada di tempat tersebut namun kejadian yang tidak terduga pun terjadi bahwasanya kapal yang dinaiki para rombongan yang berangkat dari gresik tersebut mengalami karam di tengah lautan , lalu para rombongan tersebut berteriak-teriak meminta pertolongan kepada penduduk yang berada di tepi pantai untuk membantu mereka namun hal tersebut tidak di dengarkan oleh penduduk yang berada di tepi pantai karena jauhnya jarak antara para rombongan dengan penduduk tersebut sehingga tidak ada pertolongan yang datang ,( dikisahkan ada beberapa penduduk yang mendengar teriakan" tolong tolong "dari tengah lautan namun penduduk tersebut tidak melihat tanda-tanda ada orang yang minta tolong di tengah lautan tersebut hanya ada suaranya saja yang terdengar dari tengah lautan tersebut tapi orangnya sendiri mereka tidak melihatnya secara nyata , penduduk yang mendengar tersebut adalah penduduk yang berada di daerah desa selolong di kabupaten bengkulu utara sehingga nama desa selolong tersebut di indikasikan juga berasal dari kejadian tersebut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun