Memamng, virus Corona yang telah mewabah secara global tak dipungkiri telah melahirkan kekhawatiran. Apalagi, hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Saat harga-harga saham makin terkoreksi, wabah COVID-19 mendorong investor memindahkan asetnya, dari aset berisiko ke aset yang lebih aman (safe haven). Hal begini dipandang wajar, meski di sisi lain bisa menjadi  momen memanfaatkan merosotnya harga untuk mengoleksi saham-saham unggulan.
Namun bagi para investor yang ingin trading tentu perlu sikap selektif. Trader tidak bijak jika sembarangan dalam memilih saham. Tanpa kehati-hatian dan dasar yang rasional dan komprehensif, trader bisa terjebak membeli saham-saham yang justru akan semakin merugi.
Tak melulu bagi para trader, investor juga perlu memiliki disposisi yang komprehensif dalam berinvestasi, terutama bagi investor yang ingin mengoleksi saham-saham bagus yang sedang turun.
Di saat harga-harga sedang turun seperti saat ini, sebenarnya juga bisa dimanfaatkan oleh para milenial untuk start investasi. Saat IHSG turun makin tajam dan harga-harga saham berada pada level rendah, milenial bisa masuk dan menfaatkan kejatuhan harga untuk memulai investasi dengan mengoleksi saham-saham yang terbaik dengan harga yang terendah.
Di saat IHSG jatuh, melineal perlu melihatnya sebagai saat untuk start dalam investasi. Apalagi, investasi saham saat ini sudah sangat mudah dengan gadget di tangan.
Investasi saham bagi milenial sangat mudah karena sudah serba online, semisal dengan aplikasi IPOTGO besutan IndoPremier, sehingga membuat milenial yang tak bisa lepas dari gadget bisa angsung investasi.
Nah, karena saham ini butuh kecermatan maka analisis yang tetap harus dipegang oleh milenial, yakni investasi fundamental dan teknikal. Analisis ini memudahkan milenial dalam memilih dan menentukan saham yang ingin dikoleksi atau dijual.
