Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Grab Jembatan Penghubung Kesuksesan

3 Desember 2019   22:01 Diperbarui: 3 Desember 2019   22:01 9 0
Grab Jembatan Penghubung Kesuksesan
Oleh:
Raihan Aqhsal Arighi
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Menjadi generasi milenial tidaklah mudah. Milenial tidak hanya dituntut untuk berprestasi dan pintar di bangku sekolah maupun universitas,tetapi dewasa kini milenial disuguhi berbagai tantangan zaman yang mau tidak mau harus ditaklukan. Karena pilihanya hanya dua. Pertama hidup mulia, karena mampu menjawab tuntutan zaman, kedua mati hina, karena dijajah oleh tuntutan zaman.

Lulus dibangku kuliah dan mendapat gelar sarjana bukanlah hal yang luar biasa lagi, momen sarjana yang dulu ditunggu-tunggu kini menjadi momok yang menakutkan karena kini bukanlah hal mustahil banyak sarjana yang menjadi pengangguran. Maka dari itu ada beberapa oknum mahasiswa yang enggan buru-buru menyelesaikan studinya karena melihat reaita dilapangan begitu banyaknya sarjana yang nganggur. Sarjana seharusnya menjadi pelopor perubahan. Di dunia kampus agent of change kerap kali di gaungkan mahasiswa untuk menunjukan citra dan jati diri. Tapi setelah selesai studi banyak tanda tanya besar yang tersirat maupun tersurat langkah apakah yang mesti dilakukan selanjutnya.

Ya,hidup memang tidak pernah lepas dari yang namanya pilihan. Ditengah gemerlapnya revolusi industri 4.0 dan juga semaraknya pesta pasar bebas dunia terbuka secara meluas. Tantangan-tantangan yang demikianlah yang akan menjadi penentu akan kondisi kehidupan generasi milenial,hidup muliakah atau mati terhina.

Perubahan tekhnologi dan informasi pada era revolusi industri 4.0 sangatlah pesat. Kemudahan dalam mengakses informasi dan ringanya beban pekerjaan. Itu semata karena peran tekhnologi sudah dirasakan oleh khalayak.

Dewasa kini sudah tidak musim lagi pertanyaan setelah lulus kira-kira kerja dimana, berapa gaji yang akan didapatkan,apakah masih ada lapangan pekerjaan yang tersedia atau tidak. Majunya tekhnologi dan persaingan ekonomi tengah melaju pesat. Untuk menjadi sukses jangan pernah menunggu untuk jadi sarjana, karena pada nyatanya banyak yang bekerja tidak sesuai dengan gelar akademik yang didapatnya.

Belakangan ini ada hal yang membuat decak kagum, oleh salah satu aplikasi yang memberikan layanan umum yang didalamnya bukan hanya melayani konsumen saja tapi mampu menyerap para pekerja yang banyak. Kemudahan dalam memberikan layanan umum kepada masyarakat menjadi pendorong utama melesatnya aplikasi tersebut. Ya sebut saja aplikasi tersebut adalah Grab.

Aplikasi yang memiliki ciri khas lambang G tersebut memberikan sumbangan ide bagi masyarakat, akan dampak positif dari pada penggunaan internet dan kemajuan tekhnologi. Tidak hanya sekedar membuang pulsa, dan kuota secara percuma,tetapi justru menghasilkan bahkan tidak sedikit memberi titik jalan terang bagi sebagian orang. Keberadaan aplikasi Grab sangat disambut positif oleh masyarakat,sebagai buktinya adalah banyaknya mitra dan pelanggan yang menggunakan aplikasi tersebut. Penyempurnaan berbagai fitur layanan senantiasa terus di kembangkan oleh perusahaan tersebut. Yang awalnya hanya menyediakan layanan transportasi online saja.

Grab memberikan kontribusi yang sangat besar, yang dampaknya dirasakan nyata oleh masyarakat. Bukan hanya layanan moda transportasi saja seperti Grab car dan Grab Bike tetapi berbagai fitur ikut ambil bagian, di antaranya layanan Grab food, Grab Express, Grab Fresh. Kemudahan layanan yang disajikan dengan pilihan pembayaran OVO dan tunai. Ya satu aplikasi untuk semuanya. Tidak perlu memakai banyak aplikasi di HP. Karena beragam layanan yang disuguhkan Grab mampu melayani semuanya. Hal tersebut membuktikan ungkapan orang-orang bahwa dunia dalam genggaman. Ya hanya dalam satu genggaman telah menyuguhkan berbagai kebutuhan.

Mau makan tinggal Grab Food, mau pergi bareng kawan atau keluarga tinggal Grab Car, pergi sendirian tinggal Grab Bike, belanja bulanan Grab Fresh, butuh layanan pemesanan kurir tinggal Grab Expres. Oh alangkah senangnya hati. Grab sungguh super App.

Hal tersebut telah dirasakan sendiri oleh penulis,yang kerap menggunakan layanan aplikasi Grab lain tiap kesempatan yang ada. Tertarik akan Grab diawali dengan adanya promo satu rupiah bagi pengguna Grab pertama, setelah hal tersebut dirasa memberikan kenyamanan maka penulis juga meneruskan penggunaan aplikasi tersebut. Banyaknya promo menarik yang ditawarkan yang biasanya muncul di tanggal tua sangat membantu bagi penulis yang notabenenya mahasiswa rantau. Akhir bulan masih bisa makan enak dengan promo yang diberikan aplikasi yang satu ini.

Banyaknya pengendara Grab yang ada, kini semakin menunjukan profesionalitas dari layanan yang ditawarkan. Tidak adanya antrian di halte menjadi pilihan efektivitas dan efesiensi waktu.

Promo-promo yang ditawarkan Grab sungguh fantastis misalnya tarif satu rupiah ditiap perjalanan,diskon makanan hingga 70% besaranya. Apalagi tatkala pengguna layanan aplikasi yang satu ini mengisi saldo OVO maka biasanya keuntungan akan semakin berlipat, dan tarif nya juga lebih murah daripada tunai. Grab juga memberikan kemudahan layanan juga,jika saldo OVO telah habis maka bias langsung top up saldo pada pengemudi,bisa lewat supermarket dan juga bisa top up dengan M Banking juga.  

Tidak hanya hal itu, Grab juga memberikan kontribusi mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia khususnya. Banyak tuna karya yang berubah keadaannya setelah hadirnya aplikasi yang satu ini. Kemudahan system perekrutan anggota menjadi hal yang sangat di sukai. Tidak mesti adanya ijazah maupun transkrip nilai, jika berkenan menjadi mitra Grab.

Grab sangat membuka peluang besar bagi yang mau gabung menjadi pengemudi Grab. Surat domisili, SIM, KTP, SKCK dan STNK adalah modal utama untuk menjadi bagian dari keluarga besar Grab. Dan hanya tingga mengirimkan cv nya ke kantor Grab terdekat. Melampirkan persyaratan tersebut di rasa memberikan rasa aman yang lebih. Karena pengemudi yang di sediakan benar-benar telah memenuhi syarat utama yaitu kelengkapan surat-surat kendaraan dan latar belakang seseorang yang dibuktikan lewat SKCK.

Salah satu yang akan penulis hadirkan adalah kisah nyata yang dialami sahabat penulis. Kisah ini diawali setelah lulus SMA, dia tidak melanjutkan perkuliahan karena alasan biaya yang tidak memungkinkan untuk kuliah. Rasa malu,kecil hati dan tidak percaya diri menjadi rasa yang dirasakanya belakangan itu. Dia memutuskan untuk berhenti sekolah dan menjadi pengangguran. Ijazah SMA seolah tidak berguna saat diajukan ke beberapa instansi.

Tidak berselang lama, akhirnya dia memutuskan untuk menjadi seorang pengemudi Grab. Hari demi hari dia lewati dengan penuh harap dan kesabaran. Banyak ilmu dan pengalaman yang didapatkan tatkala menjadi pengemudi Grab. Pengalaman dan ilmu yang didapatkan benar-benar nyata,karena berada di universitas kehidupan. Mampu untuk menghargai jasa orang lain, menghargai uang, dan manajemen waktu benar-benar dirasakan. Pelajaran ini sungguh pelajaran termahal tentunya.

Selain itu banyak hal yang dirasakan banyaknya kawan dan sahabat menambah keluarga baru. Grab mampu untuk menjadi jembatan penghubung antara satu individu dengan individu lainya. Keluarga baru, pelanggan baru, terkadang mendapat makanan juga dari konsumen,hingga gebetan baru pun ikut menjadi bagian dari perjalanan hidup.

penulis pun disuguhkan cerita lainya,yaitu dia sudah mendaftarkan diri mengikuti bimbel untuk persiapan sekolah diluar negeri. Hati sempat tidak mempercayainya tatkala mendengar hal tersebut, karena besarnya bayaran yang mesti di penuhi. Tapi dia berusaha meyakinkan diri. Satu kartu anggota di lembaga les,dia keluarkan.sungguh hal yang membuat kaget,tapi diiringi syukur.

Dan seiring berjalannya waktu, penulis mendapat informasi, menjadi pengemudi Grab sangatlah menguntungkan, dan mendapatkan penghasilan yang lumayan besar. Grab banyak memberikan keuntungan dan bonus kepada para pengemudinya, kuncinya adalah rajin dalam mengambil orderan.

Hal itu juga yang dilakukan sahabat penulis,jiwa ambisius yang mengalir di darahnya menjadi modal kekuatan untuk sungguh-sungguh dalam menjalankan pekerjaan demi pekerjaanya. Ada harapan besar yang terselip pada jiwanya. Dan itu di gantungkan pada satu orderan ke orderan yang lainya.

Hasil yang didapatkan dari hasil keringatnya dia tabungkan untuk biaya bimbel yang dia ikutinya. Tidak ada jam kerja yang diterapkan Grab,membuatnya lebih leluasa dalam membagi waktu,dan membuat skala prioritas antara kegiatan belajar dan juga Grab.

Proses yang diikutinya dengan bijak kini membawanya kedepan pintu gerbang kesuksesan. Jerman menjadi tempat berlabuhnya,fase tantangan dan rintangan ditengah majunya tekhnologi dan juga persaingan ketat ekonomi dunia yang terus bergejolak mampu ditaklukanya. Seolah kapal yang berlayar ditengah luasnya samudra,yang banyak menyuguhkan perjalanan pilu,seperti badai dan gelombang besar, dan tidak lupa juga menghadirkan keindahan sunrise dan sunset yang senantiasa tercipta. Kini dia benar-benar telah berlabuh di dermaga yang dia inginkan, tentunya atas kuasa Tuhan melalui yang memberikan petunjuk jadi pengemudi Grab.

Penulis kini yakin karena sahabat dari penulis telah berhasil membuktikanya. Kisah tersebut adalah contoh generasi milenial yang mampu menjawab tantangan zaman dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, dan tidak terbuang begitu saja dengan percuma. Istilah lama mengatkan berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian. Sakit-sakit dahulu, baru kemudian bersenang-senang. Dan kini dia tengah mengenyam pendidikan di Negeri Hitler.

Sahabat kompasiana di era digital menjadi sukses itu ditentukan oleh diri pribadi. Misalnya, kehadiran Grab memberikan kontribusi yang tidaklah kecil, bukan hanya mempermudah akses, tapi juga membantu mengurangi tuna karya. Tidak sedikit para pengemudi Grab yang kini berubah strata sosialnya. Dan hal itu bukanlah wacana semata tapi fakta dilapangan yang memberikan data,banyak keberhasilan yang telah dirasakan para pengemudi.

Memanfaatkan tekhnologi dewasa kini bukan hanya meringankan pekerjaan dan mudahnya akses informasi,tetapi juga menunjukan identitas Negara yang maju yang tidak lagi terkungkung akan kebiasaan lama. Budaya malas akan mampu terdobrak oleh ketatnya persaingan. Persaingan kini bukan hanya antar daerah tetapi sudah melibatkan persaingan internasional. Pengecut adalah bagi mereka yang menyerah akan keadaan dan menerima apapun secara mentah.

Kehadiran tekhnologi yang semakin mutakhir dan selalu terbarukan mestinya menjadi ladang yang memberikan keuntungan yang prima. Bebasnya pasar dunia kini akan membawa dampak semakin terhubungnya manusia antar negara,layanan aplikasi Grab telah memberikan ruang gerak yang sangat besar,tinggal sahabat kompas mau memanfaatkanya.

Bagi generasi milenial untuk menjadi sukses janganlah gengsi. Tidak ada biaya bukan lagi halangan untuk sukses. Mengubah mindset dan berfikir positif, hidup mulia niscaya akan terbuka. Grab menjadi bukti nyata dunia kini dalam genggaman dan manusia. satu aplikasi untuk semua dan yang menentukan, dengan kunci adanya kemauan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun