Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Pengharapan Paksa Nadi Kehidupan

19 April 2020   21:01 Diperbarui: 19 April 2020   20:52 31 0
Penantian yang sangat tak bosan... Telah mencapai titik sentral Permulaan... Pertemuan... Perbaikan... Pengingat seruan... Seruan panjang yang sangat nyaman... pelatihan dalam menahan... Menahan segala perbuatan... Yang menyenangkan... Dari candu kemanusiaan...
Oooooooohh....
Keheningan tanpa persyaratan... Memaksa hati ingin menanyakan... Apa haruskah di laksanakan ... Atau berpamitan.... Pamitan yang mengandung kelumpuhan... Lumpuh yang amat banyak kebodohan... Pikiran ini terus berlari tapi berjalan... Merangkak dahsyat tapi statis pada gerakan...
Oooooooohh...
Sukar untuk menemukan... Temukan... Temui pada kedalaman penalaran... Berlalu sudah sebuah pajangan... Pajangan yang mengatur kehidupan... Yang selalu bergantungan... Oleh kehidupan kenyataan... Di setiap penasaran... Yang aktif pada kegiatan... Yakni tiga besi kecil yang lihai pada kecepatan... Seperti bentuk pipih yang memaksa pelebaran... Ialah kompak yang beraturan... Pada bunyi atau ketukan... Kesamaan pun berperan... Pada ketukan nadi kehidupan... Atau detak jantung pernapasan... Menikmati pada tugas yang nyaman... Yang berada di atas dinding papan... Dengan berputar kekiri menjadi kemustahilan... Walaupun telah di ubah dengan paksaan... Paksa tanpa tak kesengajaan... Untuk sekali saja kembali ke kekanan...
Oooooooohh...
Pengharapan paksa ... Oleh senyawa-senyawa sama... Yang berada pada tahap yang sama... yakni sesal selamanya... Selamanya lewat sandaran aksioma...
Asumsi kebenaran tanpa pembuktian yang nyata...
Minggu, 19 April 2020.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun