Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Selubung Kosong

7 Februari 2020   04:18 Diperbarui: 7 Februari 2020   04:18 91 2
Aku tahu apa itu kosong,
Kosong bak corong tabung,
Tak berupa apa-apa namun juga tiada ruang itu,
Ataukah kekosongan hatiku berkepanjangan?
Untukmu, di luar sana jauhnya engkau.....

Tidakkah aku kesepian jiwa yang meratapi pilu?
Andaikan boneka mampu berbicara layak seorang kawan,  
Akan kuajak dia berkelana 'tuk merasuk cerita halusinasimu,
Tetapi kenyataannya berbalik 180 derajat bukan,
Mustahil begitu katanya, "jawabku.....

Terpanggil senandung lagu meresapi relung dalam bisuku,
Tatkala terjulur lebah aksara inilah yang kaubaca,
Mungkinkah kamu kehilangan asa yang pernah menyala di lembaran masa lalu,
Ya, dikau kenangan; manakala tak luput dari minda.....

Terlampau itu kertas usang,
yang tak berdebu tapi membekas di buku ingatan sepanjang abadmu.
Kamu adalah kerebahan di matahariku,
Aku yang terabaikan,
Aku yang terusik dari keramaian,
Aku yang telah memilih jalan kesendirian,
Aku pun terdiam, lalu terhempas binasa oleh keangkuhan diri itupula.....

Cukuplah bianglala kata ini terselipkan,
Sebagaimana burung lepas seperti kurungan di purbakala,
Bilamana kuda berlari gencar dan sudah kian tak ditemukan lagi,
Konon sudikah serpihan namaku terjatuh di pohon yang menjanggalkan?

Selubung kosong berjamur khayalan,
Sekali saja terpupus oleh sediakala hujan,
Dua kali biarlah terhisap bersama keluhan angin,
Tiga kali tujuh sama dengan hasil dari jangkauan satu kata itu,
Ialah kehampaan.....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun