Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Anak Muda Harus Berani Lawan Narkoba

9 Desember 2019   23:02 Diperbarui: 10 Desember 2019   07:52 1208 0
Fakta penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) di Indonesia kian menyedihkan. Lebih miris lagi, penyebaran narkoba makin gencar menyasar golongan muda atau millenials, yang jelas-jelas merupakan generasi penerus. Hal ini tentu saja dapat membahayakan masa depan bangsa di kemudian hari, jika bibit-bibit unggul yang tangguh dan cerdas tersusupi kejahatan narkoba.

Bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar kita kapan saja dan di mana saja. Jika narkoba yang mengandung zat-zat adiktif penghancur sistem saraf itu berhasil menggorogoti raga dan jiwa anak muda, tentunya mereka akan sulit berpikir jernih. semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.

Lantas, seakan tanpa perasaan, pengedar narkoba  sudah beraksi sampai ke kalangan siswa-siswi Sekolah Dasar. Kenyataan inilah yang juga membuat saya sebagai seorang ibu, ikut paranoid. Ketakutan ini bahkan membuat saya seolah memasang benteng terhadap anak saya dalam bergaul. Makanya, kalau sampai ada yang ngecap anak saya sebagai "Anak Rumahan", mungkin itu lebih baik yaa.. daripada menyesal belakangan.

Hanya saja, kekhawatiran saya tidak berhenti sampai di situ saja. Akan datang saatnya seorang anak akan memasuki fase sekolah, dimana dia benar-benar akan bersosialisasi dengan teman sebayanya, belajar dan bermain bersama. Aduh.. Membayangkannya saja sudah bikin saya bergidik ngeri..

Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar usia 11 sampai 24 tahun. Rentang umur tersebut adalah masa di mana seseorang menikmati masa gemilangnya, seiring perubahan-perubahan fisik, psikis, dan emosional yang memungkinkan seorang anak menjadi labil dan rentan terhadap ajakan-ajakan sesat yang bisa saja dibungkus dengan kata "coba-coba aja" atau "keren".

Maka, tugas kita sebagai orang tua bukan hanya menghindarkan anak dari pengaruh buruk narkoba, tapi yang terpenting adalah bagaimana menanamkan sikap berani melawan narkoba kepada anak sedini mungkin. Jika hal ini sudah dicamkan dengan baik oleh anak cucu kita, bukan tidak mungkin, ia juga anak menularkan perilaku positif Anti Narkoba ini ke teman-teman dalam lingkup pergaulannya.

Sebuah inisiatif datang dari Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dikupas tuntas dalam sebuah forum diskusi trending topik P4GN Optimalisasi Rumah Edukasi Anti Narkoba (REAN.ID) yang diadakan Badan Narkotika Nasional (BNN) di FaveHotel Cililitan Jakarta Timur pada 3 Desember 2019, menghadirkan Drs. Purwo Cahyoko, M.Si. (Direktur Informasi dan Edukasi BNN), Yova Ruldeviani, S.Kom., M.Kom (Dosen Ilmu Komputer Universitas Indonesia), dan Leonardi Anil (Head of Creative and Business Development Mata Indonesia), Drs. Anjan Pramuka Putra, S.H., M.Hum (Deputi Pencegahan BNN) selaku moderator. Turut hadir dalam kesempatan ini, Drs. Anjan Pramuka Putra, S.H.,M.Hum (Deputi Pencegahan BNN) menyampaikan kata sambutannya.

"Berkarya untuk Indonesia Bersih Narkoba" dipilih menjadi tema acara tersebut, sangat tepat bila dikoneksikan dengan kondisi sekarang, di mana perkembangan teknologi telah menjadikan internet dan media sosial sebagai wadah untuk berselancar mengakses dan mengunggah informasi dengan cakupan yang lebih global. Peserta yang hadir sangat variatif, mulai dari aktivis anti narkoba, mahasiswa, hingga para penulis dan content creator.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun