Hujan datang sejak dini hari tadi,
Merintik
Menderas
Berangin
Dingin
Menelusup kulit
Menerobos otot
Menusuk tulang
Langit minggu pagi abu-abu
Tak ada biru
Tak ada awan putih
Kelabu
Hujan masih setia datang
Ibarat rindu yang tak lelah bertandang
Ibarat mata yang tak jemu memandang
Ibarat hati yang tak lagi gamang
Hujan masih setia jatuh
Menghajar daratan
Menerpa lautan
Jatuh ke dalam pelukan bumi
Hujan minggu pagi,
Membatalkan orang-orang berlari pagi,
Mengurungkan niat sarapan di alun-alun,
Melanjutkan dengkur yang mengalun,
Hujan minggu pagi
Tanah basah
Jalanan basah
Pohon-pohon basah
Terjaga
Tak bisa pergi
Tak mau tidur lagi
Di sini aku menulis puisi