Sinar mentari terasa telah menusuk kulit sehingga aku pun memicingkan mata. Karena di sana sudah tidak ada lagi tuan muda dengan wajah kusut namun berpakaian rapi, aku bisa memastikan kalau hari terlambat bangun. Sambil menikmati bunyi keroncongan alami yang muncul dari balik lambung, aku dengan berat hati melangkahkan kaki walaupun tidak tahu tujuan.
KEMBALI KE ARTIKEL