Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Manggarai, Benci jadi Cinta

11 Desember 2020   23:22 Diperbarui: 11 Desember 2020   23:39 128 3
Sebetulnya beberapa hari lalu, saya ingin menulis tema ulang tahun seorang sahabat. Tapi sewaktu membuka dan membaca kembali diari pribadi, saya tertawa sendiri. Betapa konyolnnya, bahkan saya tidak pernah sadar, pernah menulis sebuah tema ini dalam diari pribadi, "Orang Manggarai sulit terbuka" (20 September 2013). Saya lupa dalam konteks apa waktu itu, tapi saya pernah menulis demikian. Mungkin karena kalau berjumpa, orang Manggarai lupa menggunakan bahasa Indonesia dan mengabaikan orang-orang di luar klan mereka. Bagi mereka: Natas bate labar, beo bate kaeng, uma bate duat, wae bate teku, "Satu kampung halaman tempat bermain, satu kebun tempat kerja, satu rumah tempat tinggal, satu tempat timba untuk mandi"--- atau lebih dari itu, Neka hemong kuni atu kalo, neka oke kuni atu kalo: "Jangan lupa kampung halaman sendiri, jangan buang kebiasaan tanah air".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun