Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Senja Selalu Bersahaja

18 April 2021   20:27 Diperbarui: 19 April 2021   21:04 507 61
Senja selalu bersahaja
tidak pernah jemawa pada cangkir kopi
atau pada mata kamera
karena ditinggalkan oleh sang empunya
yang takut melewatkan momentum.

Senja pun tidak pernah dendam
pada malam yang membunuhnya berkali-kali
karena dia tahu
jiwanya akan tetap hidup pada bait-bait puisi
dan pada galeri-galeri seni.

Aku tidak pernah jemawa pada cangkir kopi
tapi aku bukan seorang yang bersahaja.

Aku juga merasa hidup saat menulis bait-bait puisi
tapi aku seorang pendendam.

Ah,
aku ingin seperti senja. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun