menciptakan republik baru dari kartu keluarga
yang berserakan di ceruk internet.
Dia lalu menyusun kabinet dari asisten rumah tangganya
mengangkat para legislator dari tukang kebunnya
dan para petinggi yudikatif dari sopir-sopir pribadinya.
Bertahun-tahun lamanya republik berjaya
gemah ripah loh jinawi
Sampai suatu hari seorang pemilik kartu keluarga
menyeret provider jaringan 5G ke pengadilan dengan gugatan "pembocoran data"
diikuti para pemilik kartu keluarga yang lain.
Hakim-hakim bingung
meja hijau berubah jadi pengadilan massa
akhirnya rakyat menang
dan republik baru ambruk seperti rumah-rumahan dari kartu remi
Politisi kini menjadi pemulung sampah kertas
hidungnya pun tidak bangir lagi.