Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Yang Disimpan di Lumbung Allah

24 Juli 2021   23:15 Diperbarui: 24 Juli 2021   23:22 164 0
Waktu saya membaca Injil Matius 13:24-30 Perumpamaan tentang lalang diantara gandum, ada 1 pertanyaan yang membuat saya penasaran seharian.

Pertanyaannya, kenapa waktu Tuan empunya ladang ditanyakan hambaNya, “Jadi maukah Tuan supaya kami mencabut lalang itu?

Tetapi Tuannya menjawab;

 "Jangan sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu” Matius 13:29

Why? tanya saya dalam hati

Gandum dari kisah ini adalah anak anak kerajaan yang pastinya menghasilkan pekerjaan yang baik dan anak- anak jahat menghasilkan pekerjaan yang merusak, sudah jelas bedanya.

Kenapa bisa gandum (Anak Kerajaan) ikut tercabut ketika lalang (anak jahat) dilenyapkan?

Menurut pemikiran saya dunia atau ladang Tuhan akan lebih baik bila seisi ladang adalah gandum (anak-anak Kerajaan Baik) dan tidak ada lalang (anak-anak si jahat).

Kenapa tidak Tuan mengutus malaikat membinasakan semua lalang yang membuat dunia jadi susah. Kehidupan menjadi lebih baik bila perusak, orang jahat, pencipta kehancuran dan konflik lenyap dari ladang atau dunia ini.  

Dan jawaban ini saya temukan dalam https://katolisitas.org/kerajaan-sorga-lalang-dan-gandum/

“Kalau seseorang mencoba memisahkan lalang dengan gandum sebelum waktunya, maka mereka dapat salah mencabut. Seseorang hanya dapat membedakan antara lalang ini dengan gandum ketika mereka bertumbuh besar dan bulir-bulirnya mulai masak”. ( Penulis: Stef & Inggrid)

Lalang dan Gandum sangat mirip pada saat awal pertumbuhan. Lalang di sejumlah tempat di dunia disebut False Wheat. Gandum Palsu

Oleh karena itu Tuan tidak mengijinkan hambaNya mencabut lalang di awal, tapi meminta hambanya untuk menunggu sampai masa tuaian. Agar tidak salah cabut.

Di masa tuaian terlihatnya perbedaan lalang dan gandum dari bentuknya. Lalang berubah warna jadi hitam dan gandum bertumbuh besar menjadi kecoklatan dan bulir2nya masak.

Setelah memilih menjadi anak Kerajaan Allah, Tuhan meminta kita untuk bertumbuh seperti gandum, memiliki kehidupan yang bermanfaat dan memberikan kebaikan kepada orang lain.

Dari bulir bulir gandum kita yang masak, orang lain mendapat berkat.

Semoga pikiran, perkataan, tindakan dan kebiasaan kita hari ini sudah mendekatkan kita kepada rencana Allah yaitu menjadikan hidup dan karya kita berkat untuk orang lain.

Supaya di waktu tuaian kita semua dapat dikumpulkan bersama dengan anak2 lain di Kerajaan Allah dan disimpan di lumbung Tuhan. Amin.

Matius 7:17
“ Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.”


Peter Alexander Linggawidjaja

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun