Mohon tunggu...
KOMENTAR
Financial Pilihan

"Neng Stroberii.. Bu Haji Stroberii.. Ini Stroberi Asli Ciwidey"

10 Mei 2020   13:02 Diperbarui: 10 Mei 2020   13:08 231 23
Matahari tepat di atas kepala. Teriknya lumayan menyengat. Adzan penanda shalat Dhuhur baru saja selesai berkumandang. Seorang wanita berjalan lunglai. Tampaknya sudah kelelahan.

"Stroberiiiiiiii....stroberi......," suaranya parau sayup-sayup terdengar.

Pemilik suara itu bernama Yeyeh. Usianya sudah 41 tahun. Pekerjaan sehari-harinya sebagai penjual stroberi. Dia mengambil kulakan stroberi dari Ciwidey Kabupaten Bandung. Selama ini, dia berkeliling jalan kaki dari satu perumahan ke perumahan lain, yang berada di wilayah timur Bandung.

Dari Ciwidey hingga tiba di Kota Bandung, Ibu Yeyeh harus naik turun kendaraan umum sampai tiga kali. Sekali jalan dari Ciwidey ke Kota Bandung dia harus mengeluarkan ongkos Rp 35.000,00. Jadi kalau bolak balik dalam sehari, dia harus menyediakan uang Rp 70,000,00.

"Neng stroberiiiii.....Bu Haji stroberiiiiiii," kembali suara Ibu Yeyeh terdengar makin lemah.

Dia terus berjalan. Menyusuri jalan-jalan perumahan. Jika dia berhenti, artinya ada yang tertarik dengan tawarannya. Cuma, para warga penghuni perumahan, tak satu pun yang keluar.

Bulan Ramadan memang agak beda. Ditambah lagi pandemi covid-19 belum mereda. Orang lebih senang diam di rumah. Mengistirahatkan diri, atau tidur siang menjadi pilihan utamanya

Saat warga sedang tidur siang dan dibuai mimpi, saat bersamaan Ibu Yeyeh berjuang melawan panas siang hari. Keringatnya bercucuran karena jalan kaki. Sesekali cairan tubuh yang menetesnya itu diusap dengan kerudung yang dikenakannya.

"Stroberiiiiii.....Stroberiiiii...asli dari Ciwidey," Ibu Yeyeh tidak kehilangan semangat. Masih gigih berjualan. Berharap ada warga yang tertarik dengan dagangannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun