Ibu Suryati (62 tahun) kini menjadi generasi ketiga dari usaha pembuatan telur asin Mawar. Dia memperoleh teknik pembuatan telur asin yang diturunkan dari kakek-neneknya dan berlanjut ke kedua orangtuanya.
Kini Ibu Suryati yang biasa dipangil ibu Yayat sudah 35 tahun menggeluti usaha telur asin. Dia mengalami pasang surut usahanya. Kendala utamanya, makin sulit meperoleh bahan baku telur bebek.
"Dulu di awal-awal usaha, mendapatkan bahan baku telur bebek gampang. Soalnya di lingkungan sini, banyak yang pelihara bebek. Ada beberapa yang yang bertani sambil beternak bebek. Tapi generasi sekarang sedikit saja yang mau beternak bebek," tutur Ibu Suryati.
Menurut Suryati, karena sulitnya mendapatkan bahan baku, kadang ada beberapa pesanan dalam jumlah besar terpaksa tidak terpenuhi. Jadi selama ini, produksi hanya untuk memenuhi penjualan sehari-hari keliling kampung.