12 Mei 2019 10:49Diperbarui: 12 Mei 2019 11:001462
Ini cerita dari Teminabuan, kota kecil di kepala burung cendrawasih. Cerita yang sekali-kali hinggap di ingatan dalam alunan lagu-lagu kenangan. Masih pagi-pagi buta ketika sebagian ibu-ibu pribumi yang kerap disapa mace itu mulai riuh di pelataran pasar. Mereka telah siap bersama barang-barang hasil berkebun yang mereka panen untuk dijajakan di pasar. Mereka seperti sedang berbaris bersama sisa-sisa kabut yang tak sempat menjadi embun. M
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.