Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Waisak, Merayakan Keberpihakan pada Manusia dan Kemanusiaan

16 Mei 2022   12:39 Diperbarui: 16 Mei 2022   12:49 294 10
Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Kata "Waisak" berasal dari bahasa Sansekerta, Vesakha, nama bulan pada kalender India Kuno; atau Bulan Mei di Kalender Modern.

Tuturan warisan menyatakan bahwa pada saat purnama, tanggal  16 bulan Vesakha atau Mei terjadi tiga peristiwa yaitu (i) Kelahiran, (ii) Penerapan Agung, (iii) Kematian Sidharta Gautama. Sering disebut Trisuci Waisak. Ketiga peristiwa tersebut, sekaligus, dirayakan sebagai hari raya Waisak.

Kelahiran

Pangeran Siddharta lahir ke dunia sebagai seorang Bodhisatva (calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi) tahun 623 SM di Taman Lumbini.

Saat dilahirkan, ia dalam kondisi bersih tanpa noda, berdiri tegak, dan langsung dapat berjalan. Pada saat itu, berita kelahiran Sang Pangeran dengan cepat tersebar ke seluruh Negeri.

Para pertapa, pimpinan Asita Kaladewala, yang melihat keajaiban bayi tersebut, langsung menyatakan, "Siddharta akan menjadi seorang Chakrawatin (Maharaja Dunia)."

Penerangan Agung: Pada usia 35 tahun, Pangeran Siddharta Gautama mendapat Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Bodh Gaya. Ia melepaskan diri dan meninggalkan jabatan serta fasilitas Sebagai Pangeran. Setelah itu, Gautama berkelana untuk menyebarkan Dharma (kebenaran) selama 45 tahun.

Kematian: Siddharta Gautama wafat pada 543 SM, usia 80 tahun. Sebagai bentuk penghormatan terakhir, para pengikutnya melakukan sujud kepadanya sebagai Sang Buddha dan pendiri Agama Budha.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun