Disebalik rinai hujan
cermin buram menatap jendela
bayangan wajah begitu gigil merindu
menggelegar menandingi petir
yang menggetarkan bibirnya
Hatinya meluapkan air mata
begitu deras memenuhi kolam
hingga merendam seluruh cintanya
Begitu hujan reda,
kolam itu pun surut
menyaput semua basah
menghangatkan asmara
menjemput temu di kala kemarau
Kini, bayangan wajah telah beradu
pada cermin buram membuat mereka tersenyum
bahagia untuk sesaat hingga hujan tiba kembali
Begitulah kau datang dan pergi
meninggalkan cinta dan kerinduan
yang tak mampu kutampung
dalam ruas tulang rusukku
tapi, langit selalu menitipkan pelangi
untuk menyimpan biji-biji do'a
agar tak bosan memintal rindu