Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pak Baddal, Jangan Cuma Fasih Menunjuk Kambing Hitam!

22 Agustus 2013   16:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:58 932 25
Peristiwa berdarah di Suriah yang diakibatkan oleh pecahnya perang saudara di negeri itu sejak tahun lalu, telah berimbas sangat fatal bagi kelangsungan hidup rakyatnya. Hingga saat ini telah membunuh ribuan rakyat Suriah yang tidak berdosa.

Selanjutnya, pembantaian berdarah di Mesir yang baru berjalan kurang dari dua bulan, juga tidak kalah sadisnya jika dibandingkan dengan peristiwa berdarah di Suriah.

Begitulah prolog artikel pak Maskur A. Baddal, yang pernah bermukim di negeri kinanah/Mesir +/- 30 tahun, sebuah waktu yang sangat lama untuk mematangkan seseorang dalam menganalisa gejolak terutama di Timur Tengah.

Sejenak saja berfikir dan tak perlu waktu sekian tahun untuk merenung, peristiwa berdarah-darah di Suriah disulut oleh negara Adi Kuasa dengan menggunakan alisansi regional Arab-Arab berigal termasuk Arab Saudi, Qatar dan Turki untuk menjatuhkan Assad, singa Arab yang tersisa. Untuk itu Saudi, Qatar dan Turki memanggil semua kekuatan luar, elemen-elemen berkedok agama untuk ikut serta dalam perang yang di atur dari luar itu. Sejak itu, terjadilah pemberontakan, pembantaian, bom bunuh diri menjijikkan yang dilakukan Takfiri didikan mereka yang yang di ekspor dari berbagai Negara, mulai dari al-Qaeda Afghansitan hingga Chehcen, Taliban Indonesia yang bergabung dan membentuk Front yang disebut Front an-Nusra yang mayoritas anggotanya adalah warga asing, bandit-bandit warga negara asing dan tukang jagal warga asing dan bukan warga Suriah.

Sekarang, pembantaian di Mesir-pun di dalangi oleh negara dan kekuatan yang sama dan elemen-elemen yang sama, dengan bantuan Saudi Arabia, hanya saja bedanya disini Turki dan Qatar seakan-akan menunjukkan "slow down", tapi bukan berarti mereka kemudian akan mendukung 100 persen Ikhwanul Muslimin, bahkan sebaliknya, ini adalah permaian dan game yang di buat oleh kekuatan adikuasa untuk membuat Ikhwanul Muslimin tunduk dengan pola dan skema permainan adikuasa, (Anda bisa catat, kelak Turki dan Qatar juga akan menunjukkan wajah asli terhadap IM).

Berikut elemen eleman takfiriyah yang menghancurkan Suriah juga menghancurkan Mesir, kelompok Salafi Takfiri berkedok agama.

http://www.reuters.com/article/2013/08/19/us-egypt-protests-qaeda-analysis-idUSBRE97I0I020130819

Analysis: Egyptian crackdown hands al Qaeda new lease on life
http://www.globalresearch.ca/egypt-al-qaeda-and-muslim-brotherhood-mobs-burn-christian-coptic-churches/5346207

http://www.investigativeproject.org/4124/muslim-brotherhood-burns-churches-scapegoats

Padahal, pak Baddal sangat fasih dengan istilah Stick and Carrot, dan ini dipakai dalam diplomasi dan sebagai langkah simple tapi efeknya sangat membunuh. Maka penganalisa perlu melihat lebih dalam lagi, menukik kedalam kasus yang ada di Mesir. Permasalahanya bukan hanya pembantian, tapi juga plot atau skema besar yang dimainkan oleh tangan-tangan luar untuk menguasai regional, jadi terlalgu gegabah dan sembrono jika hanya membaca kasus dalam skup dalam negeri atau partai yang ada. Jika ini yang Anda baca, Anda gagal memecahkan permasalahan yang terjadi di Mesir, bahkan Anda gagal dalam analisa apapun di Timur Tengah.

[__Bashar Assad adalah Presiden negeri Suriah, yang telah mewariskan kekuasaannya dari sang ayah Hafez Assad lewat suara aklamasi di parlemen Suriah. Terjadinya Arab Spring di beberapa negeri Arab, juga tidak luput menerpa hingga ke negeri Syams ini. Sebab rakyat Suriah sudah sangat tersiksa dengan sistem otoriter yang diterapkan oleh sang penguasa tirani Assad. Demi menghalau protes serta kekuatan yang digalang rakyatnya, Assad tanpa raga-ragu menggunakan berbagai fasilitas militer, untuk membumi hanguskan negeri dan rakyatnya sendiri tanpa pandang bulu, demi mengamankan kekuasaannya.__]

Pak Baddal, Anda kembali gagal mencerna keadaan dan relasi antar perkembangan di kawasan. Coba Anda rujuk kembali ke peristiwa Arab Spring yang terjadi di beberapa Negara Arab dan coba sedikit buka mata atas fakta yang terjadi di Suriah. Arab Spring yang terjadi di Tunisia dan Mesir atau juga di Libya sangat berbeda dengan di Suriah, karena di negara-negara Arab utara Afrika itu, mayoritas massa turun ke jalan untuk unjuk rasa menentang rezim penguasa, tapi di Suriah hanya minoritas dan kemudian berkembang menjadi gejolak bersenjata setelah Bashar Assad memenangkan referendum, hal yang tidak terjadi di Negara Arab di Utara Afrika itu.

[__Dengan darah dingin, Assad berani menggunakan senjata kimia yang terlarang secara internasional, untuk melenyapkan rakyatnya yang tidak berdosa. Hari ini saja (22/8) sesuai laporan Kantor Berita Anadolu Turki, telah terjadi pembantaian di wilayah Guta bagian timur Suriah, dan telah menewaskan lebih dari 430 jiwa warga Suriah. Dimana sebagian besar korbannya adalah wanita dan anak-anak. Serangan Dahsyat tersebut diindikasi menggunakan senjata kimia, yang terlarang secara internasional.__]

Higga saat ini tim PBB masih melakukan investigasi dan penelitian, dan hingga kini belum ada kepastian siapa dan kelompok mana yang menggunakan senjata kimia tersebut, lalu dari mana Anda gegabah mendakwa bahwa Assad menggunakan senjata kimia.

Selama ini, elemen-elemen takfiriyah, gencar melakukan penipuan dan melaukan revolusi Photoshop untuk melegalisasi pembantaiannya dan membohongi masyarakat dengan menghalalkan segala cara demi menyulut permusuhan sesama muslim dan perang sektarian.

Silahkan Anda baca dan buktikan bahwa klaim Anda diatas adalah benar.

http://www.islamicinvitationturkey.com/2013/08/22/photo-al-jazzera-reuter-published-the-news-of-massacre-in-east-ghouta-damascus-one-day-before-the-massacre-happened-by-assad/

Tapi, jika Anda bertanya kepada semua orang, siapa dalang pembantaian paling sadis dan bengis berkedok agama, mulai dari Indonesia, Afrika hingga Timur Tengah tak lain adalah bandit-bandit yang berafiliasai dengan al-Qaeda, Front al-Nusra, pemakan jantung warga Suriah.

[__Jenderal Al Sisi, yang saat ini menjadi musuh utama sebagaian besar rakyat Mesir. Juga telah mencatat rekor yang sangat luar biasa dalam sejarah modern bangsanya. Setelah sukses melakukan kudeta militer atas Presiden Sah pilihan rakyat Mesir Muhammad Mursi. Secara menyakinkan, juga telah memperaktekkan langkah seniornya Bashar Assad dari negeri Syams, dalam upaya sistimatis pembantaian rakyatnya sendiri.__]

Pak Baddal, Anda lupa bahwa sejak awal pemerintahan Morsi, Jenderal al-Sisi inilah yang bersama dengan Morsi bergandengan tangan mengikuti orchestra Amerika sehingga pimpinan IM ini menanda tangani ulang kesepakatan Camp David dan ikut serta menghancurkan terowongan warga Palestina! Jangan lupakan dosa tak terampuni yang dilakukan oleh IM disini pak Baddal!

Dan Anda tahu, al-Sisi menjadi orang kuat setelah berada dalam pemerintahan Morsi, dia diangkat Morsi untuk menjadi kekuatan pendukung IM, dan Morsi terlampau berharap dengan al-Sisi yang belum dia kenal saat itu, dan sekarang mereka mengenal siapa al-Sisi. Dan nampaknya Anda pun masih gagal mengenal siapa Morsi!.

[__Puncaknya adalah, pembantaian bunderan Rabaa tanggal (14/8). Hanya dalam waktu 7 jam saja, ia telah berhasil membantai rakyatnya kurang lebih 2200 orang korban tewas, serta puluhan ribu lainnya luka-luka. Dengan darah dinginnya, tanpa ragu ia menggunakan semua kemampuan militer dan keamanan Mesir untuk melancarkan serangan terhadap rakyatnya yang tidak bersenjata, baik dari darat maupun dari udara. Maka seketika itu juga, bunderan Rabaa pun menjadi kolam darah rakyatnya sendiri.__]

Pak Baddal, jangan melihat perkara hanya pada pembantaian tragis ini, tapi coba runut kronologisnya secara lengkap, dan motif apa yang membelakangi, bagaimana sikap dan kebijakan pemerintahan IM terhadap rakyat, bagaimana sikap Morsi terhadap minoritas, dan bagaimana sikap IM yang gegabah berusaha menguasai Mesir tanpa melihat aspirasi semua rakyat di sana. IM sendiri lupa bahwa Militer Mesir adalah milik Amerika, dan celakanya Morsi merasa aman dengan keduanya, baik dengan Amerika dan juga dengan militer, dan tidak disangka olehnya, al-Sisi lebih taat kepada AS dari pada takaat kepada Khalifah Morsi yang gegabah!.

[__Gilanya, kedua manusia ini mempunyai motif dan alasan yang sama dalam membantai rakyatnya. Yaitu membasmi kekuatan teroris yang merongrong serta mengganggu kekuasaannya. Hebatnya, sampai saat ini tidak ada satu negara internasional pun yang mampu menghentikan kebiadaban aksi mereka terhadap rakyatnya sendiri. Lucunya, mereka malah mendapat dukungan yang luar biasa dari negara-negara sealiran dan kongsi politik.__]

Penting pak Baddal ingat, ketika semua orang Arab terdiam dan hanya tertawa menyaksikan pembantaian warga Palestina di Gaza, hanya Suriah yang membantu orang Palestina! Perlu Anda ingat dan jangan sekali-kali Anda lupakan, bahwa semua pusat pergerakan Palestina berada di Suriah dan membuka kantor di Suriah, sebelum dikhianati oleh Qatar, Arab Saudi dan Turki. Juga jangan lupakan bahwa hanya warga Palestina yang tetap di kobarkan semangatnya untuk kembali ke tanah airnya. Perlu diingat yang dimaksud dengan kekuatan internasional (AS dan Eropa di tambah Negara Arab Teluk Persia) adalah kekuatan yang sekarang ini membantu pembantaian di Suriah dengan memasok senjata dan membaerikan bantuan keuangan serta dukungan politik kepada bandit-bandir berkedok agama yang mengatas namakan warga Suriah, padahal mereka semuanya berwarga negara asing, Pakistan, Afghanistan, Tunisia, Libya, Mesir, Chechna dan Saudi, juga Indonesia!

[__Sebagai manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, tentu saja kita percaya akan kekuasaan Allah yang tiada batas. Dalam sejarah ummat manusia, kekuasaan rezim zalim di muka bumi ini pasti ada batasnya. Bahkan, sekelas kedigdayaan kekuasaan Fir’aun pun yang mampu membangunan piramida yang tiada duanya hingga era modern ini, pada akhirnya hancur berkeping-keping tanpa mampu melawan kodratnya, yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta. Begitu juga dengan dua tirani dunia Assad dan Assisi, cepat atau lambat keduanya akan termakan dengan kodratnya sendiri, serta mempertanggungjawabkan semua kebiadaban yang telah dilakukan dihadapan Sang Pencipta.__]

Hingga sekarang ini, karena kebodohan muslimin yang hanya berslogan berimanlah kepada Tuhan Yang Maha Esa, umat malah dipermainkan oleh adi kuasa dan Zionis Israel. Dan Ikhwanul Muslimin yang selama ini sudah membangun keuatan sekian puluh tahun dengan cara naif di jatuhkan di negaranya dihadapan pendukungnya yang terbesar, sehinga dengan ini semua, image Ikhwanul Muslimin dan juga Islam terpaksa menjadi negative. Ikhwanul Muslimin boleh dikatakan sebagai organisasi Islam terbesar di dunia dengan tokoh legendarisnya hanya di jatuhkan oleh sekelompok kecil di negaranya ketika disaat sedang berkuasa, ini benar-benar naif,  ini benar-benar memalukan dan bener-benar tamparan, dan ini semua karena hanya slogan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa!.

Coba Pak Baddal berfikir ulang kembali, dimana iman itu? Dan dimana ilmu yang selama ini di galang oleh Ikhwanul Muslimin? Apakah ini kesalahan Firaun zaman ini atau ketidakjelian muslimin yang mengaku beriman?

Coba pikirkan lagi dan jangan hanya menghujat dan mencari kambing hitam!.... Anda pikirkan bagaimana memenangkan Islam dan muslimin sehingga iman itu benar-benar berada dalam hati setiap muslimin dan bukan sekedar slogan "Sebagai manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa!" [BH]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun