Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

JNE di tengah Persaingan Jasa Kurir Pengiriman Barang

29 Januari 2022   15:23 Diperbarui: 29 Januari 2022   15:36 665 6
Di tengah menjamurnya jasa pengiriman barang, JNE menjadi salah satu perusahan yang terus mempertahankan eksistensinya.Kualitas perusahan jasa seperti JNE harus benar-benar teruji agar konsumen tidak berpindah ke lain hati. Menurut saya cara yang paling ampuh mempertahankan konsumen adalah dengan membuat konsumen merasa aman dan menjamin keselamatan barang yang dikirim menggunakan jasa JNE. Keselamatan dan rasa aman dapat dilihat dari proses pengiriman paket atau barang hingga paket atau barang tersebut sampai di tempat tujuan. Di samping itu hal yang harus mendapat perhatian serius adalah kecepatan dan ketepatan paket atau barang tiba di tangan konsumen.

Pengalaman saya dengan JNE membuktikan bahwa JNE sangat aman dan terjamin kecepatannya dan keakuratannya. Ini bukan pujian dan sanjungan kosong tanpa bukti.

Tahun 2013, ada sebuah daerah otonomi baru terbentuk di pulau Timor tepatnya Kabupaten Belu. Kabupaten ini oleh Kementerian Dalam Negeri dimekarkan menjadi dua. Kabupaten Malaka sebagai Daerah Otonomi Baru terbentuk dan mulai menjalankan pemerintahan sendiri dan mulai meninggalkan ketergantungannya pada kabupaten induk, kabupaten Belu.

Otomatis geliat ekonomi rakyat mulai bangkit. Apabila sebelumnya, apa saja yang berkaitan dengan pemerintahan dan juga roda perekonomian, orientasinya selalu terarah ke Atambua sebagai ibu kota kabupaten, maka sejak menjadi Daerah Otonomi Baru, semua harus diurus sendiri.

JNE sebagai perusahan jasa pengiriman barang mulai melirik marketnya di Malaka. Seorang senior saya asal Ende yang telah punya pengalaman mengurus jasa kurir perusahan  JNE di kabupaten TTU, mulai coba merintis JNE di Kabupaten Malaka.

Ia memulai dengan mengontrak sebuah rumah sebagai tempat tinggal sekaligus tempat JNE. Tempat sederhana, karena rumah itu berdinding bebak (tangkai dahan pohon sagu yang dikeringkan kemudian digabungkan atau disatukan dan berbentuk pilah-pilah yang digunakan sebagai  dinding rumah di Timor). Meskipun demikian, perusahan jasa pengiriman JNE itu berjalan dengan baik.

Semua pengiriman paket atau barang baik secara langsung maupun online pasti menggunakan jasa kurir JNE.

Setelah melalui sosialisasi dan berita lisan dari mulut ke mulut, JNE mulai di kenal di Kabupaten Malaka. Masyarakat saat itu mulai menggunakan jasa pengiriman JNE.

Meskipun baru saja bergerak, tetapi setiap hari selalu saja ada yang menggunakan JNE untuk mengirim barang dikirimi barang atau paket dari dalam dan luar pulau Timor.

Pelayanan memang prima. Akan tetapi saat itu (periode waktu 2013 -- 2017) pelayanan yang maksimal masih terkendala dengan keberadaan tenaga yang bekerja.  

Di awal JNE mulai bergerak di sana, kesibukan belum terlalu terlihat. Karena itu bisa dimaklumi, senior saya itu masih bisa santai dan punya waktu untuk bercengkrama dengan saya dan teman-teman. Senior saya itu masih bekerja sendiri dan belum berani merekrut tenaga kurir tambahan.

Dengan berbekal sepeda motor tua, ia berkeliling dari satu tempat ke tempat lain mengantarkan kiriman-kiriman yang dikirimkan melalui jasa JNE. Senior ini bertindak sebagai bos sekaligus kurir itu sendiri. Kadang-kadang ada keluhan capek, tapi itulah tanggungnya untuk bisa memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan.

Namun setelah orang yang mengenal JNE semakin banyak, dia sudah tidak sanggup bekerja sendiri. Keadaan menuntut untuk merekrut tenaga kurir tambahan. Kesibukan meningkat. Waktu bercengkrama dengan kami berkurang bahkan hampir tidak ada lagi.

Kepercayaan masyarakat sebagai konsumen sangat tinggi kepada JNE.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, mulai bermunculan perusahan-perusahan jasa pengiriman dan penitipan barang selain JNE. Apakah JNE merasa tersaingi? Bila tersaingi, kira-kira apa jalan keluar yang ditempuh agar JNE tetap eksis?

Pertanyaan-pertanyaan di atas menjadi refleksi bagi JNE di seluruh Indonesia di ulang Tahun ke 31 ini.

Selain pengalaman dengan seorang senior saya di kabupaten Malaka, saya juga punya pengalaman dengan JNE di kabupaten Belu. Pimpinan di tempat saya bekerja, suatu kali meminta bantuan untuk mengirimkan barang ke seorang keponakannya. Saya bertanya, kiriman lewat jasa kurir apa, lalu secara spontan menjawab kirim saja lewat JNE saja.

Sengaja saya memancingnya dengan mengatakan, ah pake jasa pengiriman B saja, itu lebih bagus dari JNE. Tetapi coba tebak apa jawabannya. Katanya dia sudah coba banyak jasa pengiriman tetapi dari semua itu yang paling baik sampai saat ini adalah JNE.

"Barang-barang yang saya kirim atau dikirimkan untuk saya selalu cepat dan tepat waktu". Jawabnya. JNE memang  bagus dan top. Saya kira, jawaban ini berasal dari kesaksian nyata atas pelayanan prima yang ditunjukkan anak-anak kurir JNE terhadap konsumen.

Saya kira pelayanan seperti ini yang harus tetap dipertahankan bila JNE mau terus eksis sebagai perusahan pelayanan pengiriman jasa nomor wahid.

Hal penting yang menjadi perhatian adalah tetap mempertahankan kualitas jasanya sambil terus berinovasi agar tidak tertinggal dari berbagai perusahan pengiriman jasa yang lain.

Setiap kali  ke Atambua, sering kali saya melewati kantor JNE. Kesibukan para pekerja sangat kelihatan. Kontor itu tidak pernah sepi, selalu terlihat aktivitas. Karyawan sudah banyak, tidak seperti senior saya yang di Malaka yang berjuang sendiri. Tapi saya kira kantor JNE di Malaka juga sudah menambah karyawan.

Terima kasih JNE telah menjembatani jarak untuk kami para konsumen. Teruslah berjaya dan pertahankan apa yang sudah menjadi ciri khas. Berinovasilah secara kontinyu demi pelayanan yang lebih prima untuk saat ini dan di masa depan.

Selamat Ulang Tahun JNE Indonesia ke 31.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun