Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Prihatin Kebutuhan Sembako (Beda Makna di Malaysia dan Indonesia)

10 Mei 2011   20:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:52 1376 2
Semangat "Satu Asean"  diserukan oleh PM Malaysia, wajar saja karena Malaysia sudah mengklaim bahwa negaranya berhasil dengan program "Satu Malaysia" nya.  Di Asean banyak kemungkinan yang dapat disatukan, misalnya satu bahasa, satu mata uang sampai kepada  satu tanah air dan satu negara.

Mari kita coba satukan bahasanya dulu... Perhatikan judul tulisan ini :

"Prihatin Kebutuhan Sembako"

Prihatin dalam bahasa Malaysia artinya memperhatikan dengan penuh perhatian, sangat perhatian.

Prihatin dalam bahasa Indonesia artinya sangat menyedihkan, penuh dengan susah payah.

Kebutuhan dalam bahasa Malaysia artinya keperluan, tetapi teman saya (orang Malaysia)  yang sedang membimbing disertasi orang Indonesia merasa kebingungan karena banyak kata kebutuhan dalam disertasinya.  Aduuuuuh bu, tolong kata "kebutuhan" itu diganti saja dengan kata "keperluan", sebab di sini makna kebutuhan itu artinya....teman saya itu tak menyebutkan di depan si ibu, pelajar PhD asal Indonesia.  Tetapi dia malah menjelaskan arti "kebutuhan" itu kepada saya.  Ternyata butuh itu bermakna kemaluan lelaki...Tetapi kemarin waktu saya menuliskan "Kamus Indonesia Malaysia, ada kompasianer Malaysia yang mengatakan bahwa arti kebutuhan juga bermakna keperluan.  Yaa sudah kita percaya dengan kompasianer saja yaa...bahwa kebutuhan = keperluan, walaupun teman saya itu bersikeras bahwa kebutuhan itu = kemaluan lelaki, ya sudahlah kita tampung saja dulu pendapatnya itu.

Kata "Sembako"  tidak dikenal di Malaysia, karena orang Malaysia belum terbiasa dengan singkat menyingkat kata.  Jangan-jangan, kata sembako itu dipanjangkan menjadi "asem-asem bau kodok", wah bisa runyam nih...

Dalam bahasa Indonesia Sembako adalah singkatan dari Sembilan Bahan Pokok, yaitu :  beras, gula, garam, ikan asin, bahan bakar minyak, terigu, minyak goreng, pakaian dan ... (apa ya, saya kok lupa, tolong ingatkan saya ya).

Jadi "prihatin kebutuhan sembako" di Malaysia boleh mempunyai makna dua :

1.  Memperhatikan dengan sangat keperluan sembilan bahan pokok rakyatnya.

2.  Memperhatikan dengan sangat........yang asem-asem bau kodok (karena orang Malaysia tak faham dengan singkatan sembako, jadi asal saja kali ya mengartikan singkatan sembako itu).

Dengan kedua makna itu, saya kok cenderung dengan makna yang nomor satu, sebab kenyataannya Kerajaan Malaysia sangat memperhatikan keperluan sembilan bahan pokok rakyatnya.  sedangkan makna nomor dua itu yang mengartikan kebutuhan = anuannya lelaki  sangat jarang dipakai.

Di Indonesia, lain pula artinya, Memprihatinkan artinya sangat menyedihkan.  Ya memang betul, sangat menyedihkan.  Karena harga BBM (bahan bakar minyak saja) sudah hampir dua kali lipat harganya, sedangkan harga beras, gula dan lain2 ada yang mencapai hampir tiga kali lipat.  Seperti kita ketahui, harga pertamax plus  mencapai Rp 9850 , sementara dengan kualitas yang sama harga di Malaysia RM 1.90 (setara Rp 4320).  Mungkin cuma harga pakaian saja yang murah di Indonesia.

Jadi bagaimana mungkin menyatukan bahasa yang maknanya berbeda 180 derajat itu ?

Apakah Malaysia mau menggantikan makna prihatin itu menjadi kata yang berarti menyedihkan dan susah payah itu, ataukah Indonesia yang mau mengganti makna prihatin itu menjadi kata yang bermakna "penuh perhatian"...

Atau masing2 tidak ada yang mau mengalah ?

Memprihatinkan "kebutuhan" yang asem2 bau kodok.....huahahahaha...(just kidding).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun