Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Sang Kolonel

28 Desember 2021   11:49 Diperbarui: 28 Desember 2021   11:56 223 16
Sosok bersahaja di hadapan keluarga
namun nyatanya dia berhati tega
di Sungai Sedayu ia membuang dua raga
pasangan kekasih yang bertetangga

disaksikan langit berwarna jingga
kau diam, membungkam, berjaga
berhari-hari melupakan Tuhan di surga
berharap jasad pasangan itu tidak ditemukan warga

Sang Kolonel tidak sendiri, tapi bertiga
bersama dua sosok yang biasa berlaga lupa wajah kalian bakal tersiar hingga
ke seantero raya pun menaruh curiga

sungguh kami tidak menduga
orangtua korban menjerit, astaga
apakah hatimu terbuat dari tembaga?
mungkin hatimu berwarna hitam bagaikan jelaga?

ah perbuatanmu memalukan banyak kolega
Korps yang semula bangga
tertampar muka, kehilangan harga
karena ulah perwira melanggar sumpah sapta marga

terpukul menyesakkan hingga ke rongga
lunglai bagaikan kehilangan tenaga
untaian kata-kata pujangga
tidak akan cukup mampu membuat lega

Panglima TNI pun siap siaga
kalian ditangkap, ditahan, hingga
dicopot, lalu hidup berubah bagaikan serangga
terjerembab, terinjak, tak ada pelepas dahaga

ingat, sepandai-pandai tupai melompat, ia akan jatuh juga.

camkan, sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga

mari kita ambillah hikmah, jadikan pelajaran hidup, bahwa di atas langit masih ada langit

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun