Mohon tunggu...
KOMENTAR
Financial

Memaksimalkan Pengelolaan Aset, Lebih Baik Saham atau Crypto?

16 Juni 2021   17:02 Diperbarui: 16 Juni 2021   17:13 509 1
Minat masyarakat khususnya generasi milenial dalam melakukan investasi meningkat hingga dua kali lipat selama pandemi Covid-19. Sekarang ini, ada dua instrumen investasi yang sedang hangat diperbincangkan yaitu saham dan crypto. Banyak pertanyaan muncul seperti ‘manakah yang lebih baik?’ atau ‘manakah yang lebih menguntungkan?’ serta ‘manakah yang lebih cocok untuk generasi milenial?’. Tentunya untuk menjawab hal tersebut banyak hal yang harus kita ketahui terlebih dahulu. Sebelum kita memulai untuk menaruh uang kita ke dalam sebuah aset, sangat penting untuk kita mengerti bagaimana bisnis modelnya sehingga kita memahami bagaimana strategi untuk mencapai keuntungan.

Saham merepresentasikan kepemilkan kita terhadap suatu perusahaan. Misalnya kita membeli 1 lot atau 100 lembar saham BBCA artinya kita memiliki 0,000000004% dari total 24,6 miliar saham BBCA yang beredar. Sebagai pemilik saham perusahaan kita berhak untuk mendapatkan bagi hasil apabila mereka mengalami keuntungan atau biasa disebut sebagai dividen dan juga capital gain kalau harga saham dan nilai perusahaannya sedang mengalami kenaikan. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi harga saham. Pertama adalah supply and demand, untuk itu sangat penting untuk kita mengetahui bagaimana cerita dibalik supply and demand ini. Salah satunya adalah sentimen atau berita terkait corporate action seperti merger, akuisi, right issue, pembagian dividen, pergantian manajemen, dan lain sebagainya. Selain itu, fundamental perusahaan sangat penting karena pada akhirnya semua akan kembali ke earnings, net profit, dan berapa banyak uang yang berhasil dihasilkan oleh perusahaan dan hal itu bisa terjadi apabila perusahaan sehat secara fundamental. Kita bisa mengetahui kesehatan perusahaan melalui berapa banyak utang yang dimilikinya, hal ini bisa dilihat dari rasio DER (Debt to Equity Ratio) yang baiknya itu kurang dari 100%. Kita juga bisa pastiin kalau saham perusahaan itu profitable atau setidaknya kalau sekarang masih negatif maka kedepannya perusahaan akan segera profitable, hal ini bisa dilihat dari rasio EPS (Earning Per Share). Kita juga harus memastikan growth dari perusahaan, apakah beberapa tahun belakangan ini growthnya itu diatas angka GDP dan industrinya. Kita juga bisa pastikan apakah harga saham tersebut sudah terlalu mahal atau masih sesuai dengan value yang diberikannya melalui rasio PER (Price Earning Ratio atau PBV (Price to Book Value). Terkait dengan jam kerja atau jam perdagangan, pasar saham memiliki jam operasional tertentu dimana kita hanya dapat melakukan aktivitas perdagangan saham hanya pada jam-jam yang sudah ditentukan. Ketika kita ingin melakukan order di pasar saham maka kita harus masuk dalam antrian order dan mengikuti jam perdagangan.

Dalam crypto, kita itu membeli mata uang secara digital tanpa bukti fisik dan tanpa underlying asset yang bisa kita klaim kalau sewaktu-waktu koinnya itu bangkrut atau bahkan hilang. Apabila kita ingin melakukan investasi di crypto maka kita akan melihat teknologi dan tujuan dari aset crypto tersebut. crypto merepresentasikan suatu proyek tetapi tidak serta merta merepresentasikan kepemilikan terhadap proyek tersebut. Fluktuasi harga crypto di tentukan oleh supply and demand, semakin banyak diakui atau dipakai maka semakin tinggi harga cryptonya. Sebagai contoh, pada saat Tesla, MicroStrategy, dan Square mengalihkan cash atau obligasi mereka ke dalam Bitcoin, harga Bitcoin langsung naik sangat tinggi. Selain itu, PayPal juga meluncurkan fitur jual beli crypto dan memeperbolehkan pembayaran dengan crypto di sistem pembayaran mereka. Hal-hal seperti inilah yang membuat harga crypto berpotensi naik tinggi kedepannya. Terkait dengan jam kerja atau jam perdagangan, berbeda dengan saham yang memiliki jam kerja operasional tertentu, pasar crypto aktif sepanjang hari di seluruh dunia ini artinya semua transaski crypto dapat dilakukan kapanpun. Transaksi crypto dapat diproses dalam waktu instan sehingga kita dapat melakukan perdagangan dengan waktu yang sangat singkat.

Lalu, bagaimana cara terbaik untuk melakukan alokasi saham dan crypto dalam portofolio investasi itu tergantung dengan diri kita masing-masing. Besaran alokasi investasi kita itu baiknya sejalan dengan pengetahuan yang kita miliki tentang produk investasi tersebut. Setiap orang pasti akan berbeda-beda sesuai dengan seberapa besar pemahannya dan tujuan keuangannya. Dalam hal ini, tidak ada yang lebih baik, adanya yang lebih cocok. Baik saham maupun crypto adalah investasi yang high risk tapi juga high return jadi sangat penting untuk kita memahaminya terlebih dahulu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun