Selain hukum Allah akan ditinggalkan secara perlahan karena kesadaran. Kesadaran karena ilmu dan keyakinan. Kesadaran setelah datangnya azab dan musibah. Kesadaran karena terus didera oleh kesulitan atau ketidaktentraman hidup. Arus perubahan adalah arus kembali kepada Allah.
Yang paham kehidupan adalah Allah. Yang paham hukum dan liku-liku kehidupan adalah Allah. Yang paham berbagai potensi kemungkinan hanyalah Allah. Yang paham kebaikan dan keburukan kehidupan hanyalah Allah. Bagaimana menjalani hidup dalam ketidaktahuan? Bagaimana menjalani hidup dengan berbagai kemungkinan? Jalankan saja hukum Allah. Dengan cara ini manusia tidak lagi pusing dengan kebenaran dan kesalahan. Tak pusing lagi dengan rambu dan bimbingan hidup. Manusia hanya fokus untuk berkiprah dan berkarya. Manusia fokus pada eksekusi agar Surga tercipta di dunia.
Gunakan ilmu Allah dalam menghadapi liku-liku hidup. Gunakan ilmu Allah dalam mengarungi samudera kehidupan. Gunakan kebijaksanaan Allah dalam menimbang dan memutuskan. Gunakan keadilan Allah dalam memimpin. Hadapi kerasnya kehidupan dengan keperkasaan Allah. Caranya, berfikir dan bertindak sesuai hukum Allah. Berkiprah dan berinteraksi dengan hukum Allah. Taat dan patuh kepada Allah itulah cara menyelesaikan seluruh persolan hidup dengan ilmu, kekuatan, kebijaksanaan dan keadilan Allah.
Yang paham kelemahan manusia adalah Allah. Yang paham kebodohan manusia adalah Allah. Yang paham kebutuhan manusia adalah Allah. Dengan taat dan patuh kepada Allah seluruhnya akan tertuntaskan. Tak ada lagi kelemahan dan kebodohan manusia. Seluruh kebutuhannya dipenuhi sempurna.
Persoalan terbesar manusia dalam kehidupan adalah ketidaktaatan pada Allah. Kebodohan terbesar manusia adalah ketidaktaatan pada Allah. Apabila semuanya tuntas maka jadilah manusia yang sempurna. Jadilah kebahagiaan hidup yang sempurna. Kesempurnaan manusia adalah saat menundukkan dirinya pada Allah secara aqidah dan hukum-Nya.
