Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Sejarah Perang Salib yang Sesungguhnya?

11 Januari 2015   12:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:22 1142 0
http://covers.booktopia.com.au/ Perang Salib yang berawal pada tahun 1095, telah menyita banyak perhatian dan perdebatan, termasuk menimbulkan dampak negatif yang masih sangat terasa hingga kini. Setiap kali orang berbicara tentang peristiwa ini, orang tidak dapat mengabaikan guratan kepedihan di dalamnya. Betapa pun pedih dan menyakitkannya peristiwa itu, kita tidak dapat melepaskan diri dari kewajiban untuk "menghadapinya" dan mengajukan "pertanyaan-pertanyaan sulit" bagi diri kita mengenainya. Dan saya mendapati bahwa salah satu pertanyaan utamanya adalah apakah kita mendapatkan informasi historis yang handal mengenai peristiwa ini? Pertanyaan ini penting karena tanpa kehandalah historis dari informasi-informasi yang kita terima dan adopsi, jangan-jangan kita sedang membangun pemahaman di atas sesuatu yang sebenarnya tidak demikian adanya. Mengapa isu ini? Saya menulis artikel ini atas beberapa alasan. Pertama, diskusi-diskusi aktual mengenai tragedi Charlie Hebdo menyerempet juga di dalamnya mengenai Perang Salib (Crusades). Dan saya sangat skeptis soal reliabilitas sumber yang diacu oleh para penyentil isu ini. Kedua, sebuah artikel mengenai Perang Salib di Wikipedia, jika Anda perhatikan referensi-referensinya, seluruhnya adalah referensi-referensi sekunder (akan saya jelaskan di bawah); dan ketiga, sebuah buku yang dirujuk secara luas di Indonesia mengenai Perang Salib adalah buku yang ditulis oleh Karen Armstrong, Perang Suci: Dari Perang Salib Hingga Perang Teluk. Ada juga sejumlah buku lain semisal Perang Salib: Sudut Pandang Islam yang ditulis oleh Carole Hillenbrand. Pengamatan sekilas di atas, memperlihatkan bahwa kita di Indonesia mendapatkan informasi historis mengenai Perang Salib dari sumber-sumber sekunder (secondary sources). Saya juga memiliki tidak kurang dari dua puluhan buku dalam Bahasa Inggris yang membahas tentang sejarah Perang Salib. Buku-buku ini membahas tentang "sejarah kelam" ini dari berbagai perspektif: Kristen, Islam, dan Yahudi. Perspektif-perspektif ini tentu memperkaya pemahaman mengenai peristiwa tersebut. Tetapi, buku-buku tersebut, seperti yang saya kemukakan di atas adalah perspektif-perspektif terlepas dari penulis atau para penulisnya adalah pakar sejarah sekalipun. Karena buku-buku itu adalah perspektif-perspektif, yang berarti hasil analisis dan rekonstruksi historis mengenai Perang Salib, maka tanpa mengecilkan nilainya, kita harus tetap menempatkannya sebagai sumber-sumber sekunder. Di sisi lain, jika kita ingin membangun, entah itu opini atau argumentasi mengenai Perang Salib, kita tidak dapat dikatakan mengajukan opini atau argumentasi yang benar-benar "kuat" semata-mata berdasarkan sumber-sumber sekunder tersebut, apalagi jika hanya berdasarkan link-link "tak jelas" yang bertebaran di internet. Kita mesti membangun argumen di atas sumber-sumber primer (primary sources). Tanpa bermaksud masuk dalam perdebatan mengenai: apa, mengapa, berapa kali tahap-tahap terjadinya Perang Salib, saya mendapati sebuah buku yang saya percaya perlu kita jadikan acuan utama untuk memberikan informasi-informasi berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ada di sekitar peristiwa Perang Salib. The Crusades: Primary Sources Buku yang saya maksudkan adalah The Crusades: Primary Sources yang ditulis oleh J. Sydney Jones. Buku ini sebagaimana yang dikemukakan penulisnya, "...offers twenty-four full or excerpted documents, speeches, and literary works from the Crusades era." Ke-24 naskah ini adalah bukti-bukti utama yang darinya para pakar melakukan analisis lalu mereknstruksi sejarah Perang Salib. Di dalam buku yang tidak terlalu tebal ini (176 hlm), Jones mengelompokkan naskah-naskah itu secara topikal kemudian membaginya ke dalam 4 bab. Setiap naskah tersebut diberi penjelasan mengenai historical context-nya termasuk hal-hal penting di dalam naskah-naskah itu yang menarik untuk diingat. Buku ini ditulis dengan format popular yang disertai dengan glossary (daftar istilah-istilah penting), ringkasan kronologi peristiwa, serta diberi ilustrasi gambar yang menarik. Tak lupa untuk disebutkan, buku ini diawali dengan sebuah informasi menarik bahwa saat ini di Dunia Barat, istilah crusades [c kecil] dan Crusades [c kapital] digunakan dalam pengertian yang berbeda. Istilah crusades digunakan setiap upaya yang antusiastik yakni "...a total, allout attempt to correct a problem, such as combating drunk driving or saving an endangered species from extinction."  Upaya-upaya semacam ini bisa jadi termotivasi oleh antusiasme religius, tetapi bukan ini penekanan utamanya. Sementara itu, istilah Crusades digunakan untuk merujuk kepada peristiwa Perang Salib itu sendiri. Rekomendasi Saya sangat merekomendasikan agar kita, jika dapat, membaca buku ini atau setidaknya memiliki buku ini untuk digunakan ketika kita memerlukannya. Saya bahkan mendorong penerbit-penerbit di Indonesia untuk menerjemahkan kemudian menerbitkan buku ini ke dalam Bahasa Indonesia guna menolong para pembaca berbahasa Indonesia dalam memperoleh sumber-sumber primer mengenai peristiwa Perang Salib. Karena saya menganggap ini sangat penting, dan saya memiliki buku ini baik dalam bentuk fisik maupun digitalnya, maka saya menawarkan kepada siapa pun yang membaca tulisan ini: Jika Anda berminat memiliki versi digital (pdf) dari buku ini, silakan kirimkan alamat email Anda via inbox dan sesegera mungkin saya mengirimkannya kepada Anda sekalian. Semoga bermanfaat; Salam Kompasiana! Sumber:

  • J. Sydney Jones, The Crusades: Primary Sources, ed. Marcia Marrymann Means and Neil Schlager (Farmington Hills, Michigan: Thomson Gale, 2005), xxvii + 176 pp.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun