Hanyalah sedikit aku mengunci makna, melepaskan sedikit bait yang terdiri dari kata-kata
Terkadang mengubahnya menjadi istilah yang banyak, agar bisa banyak khalayak mereguknya dan termanjakan
Lalu menyembunyikan keaslian arti yang mudah, yang lumrah terbaca milliayaran sudut pandang bak parade petaka
Aku melihat sederet perasaan berjejer pagi ini, permai pada belantara jendela kaca yang menghadap mentari
Adalah rimbun dari para embun yang manis tengah berkilauan
Mengalir mengusap hati sepanjang hayati menatap keberadaannya
Sungguh, mataku bersaksi atas bulir demi bulirnya yang tengah menghilang, lenyap seiring surya tengah terlihat di sewaktu jam menuju setengah enam pagi
Atom dari senyawa terlemah pun manis dengannya terkadung masih beragam sel
Ia hidup, terbuka kepada siapa saja yang menjumpainya dengan etika
Mengisi kehidupan layaknya mahkluk yang menjalani hidup mengharap cahaya mestika; kebahagiaan
Menjejal ke setiap sudut termasing meniti usianya tanpa banyak sabda: menerima fitrahnya tanpa banyak melipat lidah
Ada yang langkahnya indah buah tataran noda lama
Melepaskan kakinya kepada gaya yang selalu sahaja berbeda
Namun tetap semimpi halnya pelbagai orang tengah suka
Adalah bahagia yang perlahan diukir dengan harus melawati duka dan luka
Created By: Nahar
Tanggerang, 18 Januari
____________________________