Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Keadilan Sosio-Ekonomi dalam Perspekrtif Kapitalisme, Sosialisme Dan Islam (Part 1)

30 Maret 2017   17:05 Diperbarui: 31 Maret 2017   02:00 857 0
SEKAPUR SIRI
Pramoedya Ananta Toer mengatakan berbuat adil kudu dimulai dari sejak berpikir. Orang yang dari pikiran sudah tidak adil, niscaya tak akan bisa dan pernah berbuat adil pula secara perbuatan.
Pikiran yang tidak adil bisa jadi karena ketidaktahuan dalam perihal konsep keadilan itu sendiri secara benar? bisa jadi dipengaruhi pandangan dunia masing-masing yang berbeda dalam memahami konsep keadilan?
Sampai pada waktunya kami akan membuktikan pandangan dunia seseorang dalam memahami hubungan manusia dengan manusia (individu) lainnya dan alam semesta (masyarakat) akan berpengaruh pada konsep keadilan seseorang menjadi rancu.
Kerancuan itu berimplikasi pada kegagalan dalam mendefinisikan konsep keadilan dan berujung pada kezaliman dalam tataran ideologis dan atau praktis.
Oleh sebab itu, sebelum kita membahas lebih jauh keadilan dalam makna sosio-ekonomi maka ada baiknya kita mendiskusikan lebih dulu hakikat keadilan itu sendiri secara filosofis dan tentu juga logis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun