Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Rindu di Ujung Pedang

30 Juli 2022   05:51 Diperbarui: 30 Juli 2022   05:52 284 7
Mulut mulut manis berkhayal di tengah peraduan..
Di ujung pedang ksatria, nafas terlahir kembali membawa kehidupan..
Saling menikam memperebutkan gairah terpendam..
Darah menetes bercucuran di altar kedustaan..

Desing suara peluru  memekakkan darah pejuang..
Menggetarkan nyali yang sudah siap menerjang..
Mayat bergelimpangan korban suatu dendam menghadang..


Tahukah kamu begitu sedihnya saat lamunan, membawa diriku ke penjuru kalbu..
Menghitung bintang bintang yang menghiasi langit cintamu..
Kau labuhkan seluruh hidupmu pada jiwaku..
Begitupun aku, mencintaimu sampai maut menjemputku..

Rindu tak pernah mengingkari cinta yang t'lah mengikat..
Hati berbunga menjadi mahkota melekat..
Suara hati melayang layang kalau kita sudah terpikat..
Cinta dan rindu bertemu dalam ruang yang tidak tersekat..

Kini, sekarang dan esok merangkai kesedihan yang panjang..
Kenangan yang membekas mencari mangsa untuk dipajang..
Hari hari bercucuran air mata pilu merajang..

Secuil asa masihkah bisa menjadi harapan..?
Di tengah kegersangan jiwa yang semakin kerontang..
Bisikan sesat tak ada kehidupan lagi semua sudah hilang..
Tersapu dusta yang kian ganas menerjang..

Lelah sedih menangis ingin kembali pulang..
Ke rumah asal sang pemilik kehidupan..
Di sana satu satunya tempat mencurahkan segala isi kesedihan..
Lepaskan semua belenggu cinta yang menghujam...


Surabaya, 30 juli 2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun