Mohon tunggu...
KOMENTAR
Music

Fenomena Mawang, Bukan Kebetulan

14 Oktober 2019   05:34 Diperbarui: 14 Oktober 2019   05:37 9 0




"I just wanna say I love You"

Itulah lirik sekaligus judul lagu dari Potret yang dirilis ... Nyeleneh. Terdengar 'nggak jelas'. Tapi, lagu itu lumayan mendapat respon baik dari penikmat musik Indonesia.

Kalau waktu itu sudah masuk era media sosial, sepertinya "viewer"-nya bakal banyak. Karena suka lagunya, atau sekedar penasaran karena keunikan lagunya.

Mawang Mencuri Perhatian

Pertama kali mendengar lagunya, saya pikir ini hanya lelucon. Ya, buat seri-seruan agar viral di media sosial.

Ternyata, dia lumayan "konsisten" dengan lagunya yang terkesan tanpa makna. Di acara Ini Baru Empat Mata, Trans 7 Mawang pun menyanyikan lagu yang sama. Liriknya memang begitu.

"...Na...hu...?"

Saya lupa lagi. Pokoknya nih lagu ditujukan buat orang tua. Judulnya saja Kasih Sayang Pada Orang Tua.

Saya suka lagu ini. Apalagi ini cocok dengan selera musik saya. Agak keras.

Bagaimana menilai sebuah lagu, saya tidak tahu. Tapi, saya tahu mana lagu yang enak didengar. Apakah juri AMI Award akan setuju dengan pernyataan saya, saya pun tidak tahu.

Namun, Mawang memang berhasil mencuri perhatian. Seperti lagunya Potret, sikap 'nyeleneh' malah mendapatkan tempat dihati para penikmat musik Tanah Air.



Apakah Mawang asal-asalan ketika membuat lagu ini? Sepertinya, tidak.

Apakah itu inspirasi yang datang begitu saja, atau sebuah lagu yang direncanakan dengan matang, sebuah karya seni dibuat dengan "kesadaran". Memang, membuat lagu tidak seperti menulis skripsi dimana harus ada penilaian para ahli sebelum barangnya jadi. Namun, karya seni lahir untuk dinikmati, minimal oleh penciptanya.

Karya seni tidak lahir dari proses 'saling menghakimi'. Bagus atau tidak sejatinya berdasarkan selera.

Ini bukan sekedar lucu-lucuan tetapi ungkapan jiwa yang 'sulit dipahami' banyak orang. Mungkin, hanya di penciptanya sendiri yang merasakan ketika karya itu lahir ke bumi.

Apakah karya seni untuk materi? Bisa jadi. Dan, itu sah-sah saja. Seniman juga butuh makan.

***

Mawang memang bukan yang pertama membuat lagu tipe "nyeleneh" seperti ini. Mawang mengetuk kita kalau lirik bukan hanya sekedar kata tetapi juga suara penuh makna.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun