Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kurma Pilihan

Ramadan Pertama Tanpa Nenek dari Pihak Ayah

23 Maret 2023   22:38 Diperbarui: 23 Maret 2023   22:44 608 1
Ada yang berbeda dengan Ramadan yang terlaksana tahun ini, yaitu ibadah puasa pertama tanpa nenek dari pihak Ayah.

Di tahun yang sama, tepatnya Februari 2023, sebulan lebih sebelum Ramadan tiba, nenek dari keluarga ayah saya berpulang.

Beliau sudah sakit lama, sejak November 2022 sudah tidak bisa untuk duduk sendiri, harus dibantu, lebih banyak berbaring.

Setiap saya tidak ada di rumah nenek yang berada di luar kota, nenek saya selalu terus mencari saya, tetapi saya masih sibuk.

Hingga pada akhirnya, saya diminta pulang Februari itu juga dan langsung memesan tiket perjalanan ke rumah nenek saya.

Begitu sampai, saya masih diminta untuk berberes diri seperti biasanya sebelum bersalaman dengan nenek saya.

Sayang, kebersamaan saya dengan nenek saya hanya beberapa detik dan sudah tiada sebelum beliau sempat melihat saya.

Saya langsung menyesal sejadi-jadinya, mengapa saya terlalu menurut, padahal bisa saja saya nekat menemui nenek saya dulu sebelum urusan lain.

Sampai saat ini, saya masih menyesali mengapa saya tidak segera menemui nenek saya, pasti akan berlangsung agak lebih lama.

Kematian beliau juga sangat saya ratapi bukan karena merasa kehilangan, tetapi juga beliau tidak akan merasakan beberapa kali Ramadan lagi seperti sedia kala.

Otak saya seketika ingat kembali dengan renungan dalam ceramah setiap menjelang bulan Ramadan tiba.

"Ada yang pada tahun ini sudah tidak diberi kesempatan untuk bertemu dengan Ramadan lagi..."

"Semoga di tahun depan, umur kita dipanjangkan sampai Ramadan berikutnya..."


Tiba-tiba hati saya terenyuh dan runtuh begitu otak saya mengingat kembali pesan-pesan yang serupa.

Rasanya, saya belum siap untuk menjalani har-hari dengan rasa kehilangan yang penuh penyesalan ini.

Ramadan dengan kehilangan memiliki aura kesedihan tersendiri dan mustahil untuk diredam sekuat bagaimana pun.

Kepergian nenek saya tahun ini masih membuat saya belum bisa untuk direlakan, bahkan masih teringat betapa bahagianya beliau saat saya mengunjunginya.

Setelah kematian nenek saya, lebaran nanti mungkin akan berbeda: jauh lebih sepi dibandingkan saat beliau masih ada.

Rumah nenek saya akan sepi, tidak ada sosok yang dituakan di rumah itu lagi, anak terakhir nenek saya berencana berlebaran ke rumah mertuanya, jauh dari rumah nenek.

Sudah menjadi hukum alam, kehadiran akan berpasangan dengan perpisahan, seperti 2 sisi mata uang koin yang bertolak belakang.

Selagi anggota keluarga atau teman masih lengkap, hargailah tiap waktu kehadirannya karena belum tentu terulang kembali.

Bagi yang juga merasa kehilangan pada Ramadan tahun ini, semoga kita sama-sama dikuatkan hatinya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun