Obyek wisata bernama Goa Belanda ini dibangun pada masa penjajahan Belanda, sehingga sering disebut demikian. Meski bangunannya sudah cukup tua, namun terlihat sangat kokoh dari luar. Tak hanya terbuat dari batu, dinding goa ini juga dilapisi beton.
Tak hanya itu, yang juga menarik adalah goa ini memiliki 2 pintu masuk yaitu pintu masuk utama dan pintu masuk jalur logistik. Terdapat juga ventilasi dan pintu keluar yang lebarnya sama dengan pintu masuk utama. Gua ini juga memiliki 15 lorong yang membuat gua ini menarik dan seru untuk dikunjungi.
Goa biasanya lebih gelap. Walaupun goa Belanda tidak segelap goa Jepang di sebelahnya, namun jika ingin memasuki goa sebaiknya membawa senter untuk memperkuat penerangan. Anda juga harus lebih berhati-hati saat menjelajahi goa ini karena kondisinya yang gelap.
Meski destinasi bersejarah ini minim pencahayaan, saat pertama kali ditemukan goa ini menyimpan banyak peninggalan sejarah penting. Beberapa di antaranya seperti amunisi, senjata, dan perlengkapan perang lainnya. Peninggalan sejarah ini kemudian disimpan di Museum Djuanda di pusat wisata Dago Pakar.
Tak hanya itu, jejak sejarah Goa Belanda juga telah ditemukan karena terdapat bekas ruang interogasi dan ruang tahanan. Ini membawa cerita sejarah dari masa lalu yang kelam dan menunjukkan kekejaman penjajah Belanda kuno. Berkunjung ke goa ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri.
Bukan hanya karena cerita sejarah yang unik di balik keberadaan Goa Belanda ini, namun daya tarik yang dapat menarik wisatawan adalah lingkungan alam yang indah. Selama perjalanan menuju lokasi goa anda akan mengunjungi Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda yang berhawa sejuk dan rindang di pinggir jalan.
Keunikan Gua Belanda juga terletak pada banyaknya lorong yang dibuat di dalamnya. Banyaknya lorong yang berliku membuat goa ini semakin indah dan menarik untuk dikunjungi.
