Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Teori Darwin & Kera Berawal dari Manusia

6 Maret 2014   11:15 Diperbarui: 4 April 2017   17:48 117790 0

Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April 1882 pada umur 72 tahun) dikenal dengan sebuah teori yang sampai sekarang selalu menimbulkan perdebatan diantara umat manusia.

Teori Darwin adalah teori yang terkenal dalam kehidupan manusia. Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari Kera. Nenek moyang manusia adalah kera yang berevolusi menjadi manusia modern seperti sekarang ini.

Pendukung teori Darwin beranggapan bahwa semua makhluk berasal dari nenek moyang yang sama. Secara kasar, teori ini menyebutkan bahwa nenek moyang manusia adalah kera.Pada awalnya kesimpulan itu adalah berdasarkan penemuan penemuan tulang belulang hewan dan manusia purba termasuk kera purba. Kera tersebut secara bertahap mengalami ‘perbaikan biologis’ selama jutaan tahun sehingga menjadi manusia.

Secara DNA juga dijelaskan bahwa kera mempunya DNA yang sangat mirip dengan manusia, sehingga teori ini secara Logis bisa diterima. Namun kekuatan teori Darwin ini masih ada kecacatan yaitu masih ada missing link dari proses evolusi manusia dari kera hingga manusia modern. Missing link ini masih belum dapat ditemukan penyambungnya, sehingga tidak semua orang bisa menerima teori darwin ini.

Sebagian besar penganut agama samawi, termasuk Islam mempunyai teori "sudden creation" yaitu manusia diciptakan langsung oleh Tuhan dan tidak melalui proses evolusi sedangkan Pendukung Teori Darwin menolak teori sudden creation.

Mana yang benar?

Setelah mendapatkan pencerahan saya menyimpulkan bahwa teori ini salah. Kenapa demikian? Pertama-tama saya membahas tentang hal gaib.

Hal gaib adalah hal yang terjadi di luar kemampuan umum yang dimiliki manusia. Berbagai ilmu gaib yang hingga sekarang ini berkembang adalah masih diluar kekuatan ilmu pengetahuan untuk memahaminya.

Contoh yang hingga kini merupakan legenda di Indonesia seperti misalnya, babi ngepet atau bahkan ilmu maung (legenda sunda manusia harimau) dimana manusia bisa berubah menjadi binatang, bukan merupakan hal aneh di Indonesia ini. Bahkan di luar negeripun ada legenda werewolf yang merupakan perubahan manusia menjadi binatang. Walaupun sampai sekarang tidak semua orang beruntung pernah melihat langsung.

Jadi dari beberapa legenda tersebut bisa dikatakan bahwa "suatu hal yang sangat mungkin bila manusia dapat berubah menjadi binatang"

Selanjutnya coba lihat ayat ini:

[5:60] Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut ?". Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.

ayat ini menceritakan tentang umat nabi Musa yang melanggar larangan untuk bekerja pada hari Sabat. (Sabat (שבת shabbāṯ, Shabbat, "istirahat" atau "berhenti bekerja" dalam bahasa Ibrani, atau Shabbos dalam ucapan Ashkenazi), adalah hari istirahat setiap Sabtu dalam Yudaisme. Hari Sabat dirayakan dari saat sebelum matahari terbenam pada hari Jumat hingga tibanya malam pada hari Sabtu.)

dimana diceritakan dalam Al Quran, bahwa mereka dikutuk menjadi kera dan babi, seperti ayat diatas.

Dikuatkan juga dengan ayat berikut:

[2:65] Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".

Pendapat ahli tafsir mengatakan bahwa kera pada ayat itu adalah perumpamaan sedangkan Pendapat Jumhur mufassir ialah mereka betul-betul berubah menjadi kera, hanya tidak beranak, tidak makan dan minum, dan hidup tidak lebih dari tiga hari.

Namun bagaimana jika mereka salah dan sebenarnya kera dan babi awalnya dimulai dari kejadian itu. Bisa jadi, karena tidak dijelaskan/diceritakan tentang Babi dan kera sebelum Jaman Nabi Musa. Bahkan sebelum kisah nabi Musa tidak diceritakan bahwa babi ataupun kera haram dimakan. Larangan memakan babi dan kera ini muncul pada era nabi Musa.

ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa sebetulnya kejadian orang yang dikutuk ini adalah legenda dari Yahudi, dimana hanya merupakan cerita dari mulut kemulut dari kaum Yahudi yang entah kenapa bisa nongol dalam Al-Quran, sehingga mereka meragukan kebenaran cerita ini. (saya tidak berhasil menemukan Kitab Yahudi dalam Bahasa Indonesia sehingga tidak bisa melakukan cek ricek)

Namundengan dituliskannya kisah ini dalam Quran, saya pribadi meyakini kebenarannya bahwa Tuhan telah mengubah manusia menjadi babi dan kera, atau sekali lagi menegaskan: "suatu hal yang sangat mungkin bila manusia dapat berubah menjadi binatang"

...

Hubungannya dengan teori Darwin.

Menurut saya dengan keterangan seperti itu diatas, sangat mungkin jika Darwin menemukan kesamaan antara manusia dengan kera dan lalu berteori bahwa bapak dari para manusia adalah kera, dimana manusia merupakan perubahan (evolusi) dari kera. Jelas kera dan manusia mempunya berbagai kesamaan hingga ke DNA, karena justru "manusialah awal mula dari kera"

Darwin melakukan kesalahan. dia meneliti suatu hal dengan melihat hal yang sebetulnya terbalik.

Teori Darwin berkesimpulan bentuk awal species manusia berawal di Asia sejak 500.000 ribu tahun yang lalu. Penemuan di Afrika Timur membawa tambahan informasi bahwa transisi dari bentuk tersebut kebentuk kera yang menyerupai manusia (homonids) terjadi pada 14 juta tahun yang lalu. Dan baru setelah melewati proses sangat lamban 11 juta tahun kemudian muncul bentuk yang layak diklasifikasikan sebagai Homo.

Jenis pertama dlm klasifikasi ini adalah Advanced Australophitecus dari Afrika sekitar 2 juta tahun yang lalu. Setelah sekitar 1 juta tahun baru muncul Homo Erectus dan ditambah lagi 900.000 tahun (50.000 SM) barulah muncul jenis manusia primitive pertama yaitu, Neanderthal. Yang perlu dicatatadalah perkakas primitive seperti batu tajam yang dipergunakan Advanced Australophitecus dan Neandertha berbentuk hamper mirip, padahal rentang waktu amsa antara kedua jenis tersebut adalah 2 juta tahun. Artinya selama rentang masa itu perkembangan peradaban dan intelektualitas berjalan dalam percepatan yang sangat lambat.

Lalu secara mendadak dan tiba-tiba 35.000 tahun lalu muncul suatu species baru yaitu Homo Sapiens (manusia berfikir) di wilayah Mediterania, setelah punahnya species Neandertha sebab yang diperkirakan oleh para ahli akibat kondisi iklim yang memburuk pada waktu itu. Species baru ini yang disebut Homo Sapiens atau Cro Magnon sudah memiliki bentuk fisik seperti kita sekarang ini, dan memiliki peradaban yang lebih maju dibandingkan species sebelumnya. Mrk hidup di gua-gua, sudah mengenal pakaian dan perkakas yang lebih halus dan fungsional yang dibuat dari kayu dan tulang. Lukisan2 yang ditemukan di dinding2 gua tsb menunjkan bahwa mereka sudah memiliki cita rasa seni, emosi dan religi.

Disinilah letak missing link teori Darwin, Mengapa bisa terjadi lonjakan species, peradaban, kebudayaan dan tehnologi seperti itu.? Menurut Prof. Theodosius Dobhansky pengarang buku Mankind Evolving, yang paling mengherankan adalah bukan keterbelakangan manusia purba, tetapi adalah kemajuan kita, manusia moderen yang sangat pesat. Menurutnya dengan percepatan evolusi normal manusia sekarang harus nya masih dalam tahap primitive, utk mengembangkan perkakas batu saja diperlukan 2 juta tahun lagi. Dan mungkin dengan evolusi 10 jt tahun lagi manusia baru mencapai dasar ilmu astronomi dan matematika. Tapi justru kita, manusia yang hanya berselisih sekitar 50.000 tahun saja sudah dapat mendaratkan pesawat dibulan dengan tehnologi komputer. (dicomot dari: http://misteridunia.wordpress.com/2008/10/02/missing-link-teori-evolusi-darwin/ - kebenarannya bisa ditemukan dalam berbagai pelajaran tentang teori Darwin, saya cantumkan agar lebih memudahkan dalam memahami teori evolusi)

Lonjakan peradaban atau kemajuan dahsyat pada manusia itu jelas saja bisa terjadi karena: Spesies Awal Manusia (baca:kera) bukanlah nenek moyang manusia dan kera modern sebenarnya.

Spesies awal yang berupa kera dan berkembang (Neandertha) itu telah punah sebelumnya dengan alasan seperti dituliskan pada cuplikan diatas. Selanjutnya Tuhan menciptakan jenis manusia baru yaitu Adam dan Hawa yang kisahnya seperti dituliskan dalam berbagai kitab suci yang juga merupakan nenek moyang manusia modern.

Kera (baca:kera modern) dan Babi barulah terciptapada masa nabi Musa, dimana mereka tercipta dari manusia yang diubah oleh Tuhan karena kesalahannya.

*Perlu dicatat: teori ini bisa musnah, jika pendukung teori Darwin bisa menemukan the Missing Link, yang saya sangat yakin tak akan bisa ditemukan.

....

Larangan Memakan Babi (dan kera)

Dalam ajaran Islam disebutkan bahwa Babi diharamkan untuk dimakan, begitupula kera karena merupakan hewan buas bertaring. Bahkan dalam Injil Perjanjian Lama - Imamat juga disebutkan larangan memakan babi. (cari sendiri ayatnya ya, panjang banget soalnya)

Pertanyaannya kenapa? Kenapa dilarang?

Sebagian telah berkesimpulan karena babi merupakan binatang yang menjijikan ataupun secara kesehatan dimana ditenggarai mengandung cacing pita. Alasan itu cenderung berlebihan. Tuhan tidak akan melarang umatnya hanya karena hal itu. Kalau hanya mengandung cacing, dengan obat cacing seperti combantrin akan beres masalahnya. Tapi bukan itu alasan Tuhan melarang manusia memakan babi.

Alasannya adalah seperti yang dituliskan diatas dengan dikuatkan oleh kitab suci. Babi dan Kera adalah berawal dari Manusia. Babi dan Kera merupakan manusia yang dikutuk menjadi binatang. Hal tersebut yang membuat mereka haram untuk dimakan.Kecuali jika ingin menjadi kanibal.

Ada yang menceritakan, seorang kanibal yang memakan manusia di Jerman yang berhasil ditangkap polisi, ketika ditanyakan apa rasa daging manusia, dia menjawab bahwa rasanya seperti daging babi. (ini saya tidak mendapat sumber resminya, tapi banyak dituliskan di seantero jagat googling)

DNA babi dan kera yang sangat mirip dengan manusia membuktikan kebenaran teori bahwa Babi dan Kera adalah berawal dari manusia. Bahkan dalam bidang kedokteran transplantasi organ binatang pada manusia, hewan yang paling cocok adalah babi. Hal ini banyak ditentang oleh kaum Muslim, namun cukup membuktikan kebenaran teori babi berasal dari manusia.

Anda tidak setuju dengan teori ini walaupun didukung dengan ayat di dalam kitab suci? Tidak masalah kok, karena kebenaran sejati ada di tangan Allah SWT…

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun