Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hobby Pilihan

Budidaya Anggrek Bukan Sekadar Bisnis

19 Mei 2022   19:52 Diperbarui: 19 Mei 2022   20:22 723 12

Anggrek adalah tanaman hias yang memiliki ciri khas tertentu. Tanaman ini seringkali menjadi incaran para pecintanya. Bagi para penghobi atau pecinta anggrek yang memiliki dana pasti tidak akan melewatkan kesempatan saat melihat anggrek yang disukai ada di depan mata.

Saya termasuk baru dalam mengenal tanaman anggrek ini,  yaitu sekitar 4 tahun yang lalu. Awal kecintaan saya terhadap anggrek adalah saat saya pindah di desa ini, Mekar Sari, Warkuk Ranau Selatan, Oku Selatan, Sumatra Selatan.

Sebelum mengenal anggrek lebih lanjut, saya hanya tahu kalau anggrek itu merupakan tanaman para kaum borjuis karena harganya yang mahal. Saya pikir perawatannya pun butuh ketelatenan dan biaya yang cukup besar. Terasa banget ribetnya merawat anggrek saat mendengar ucapan-ucapan seperti anggrek tidak boleh terlalu banyak terkena sinar matahari, harus pakai pupuk bunga, daun, batang, dan sebagainya. Ribet banget, 'kan?

Informasi-informasi seperti itu saya dengar dan lihat dari tayangan di televisi. Saya mengakui bahwa tanaman ini tidak hanya cantik dipandang, tetapi bisa membuat suasana hati yang berbeda saat bunganya bermekaran.

Tak Kenal, maka Tak Sayang


Beberapa bulan menetap di desa ini, saya akhirnya mulai mengenal anggrek. Anggrek yang pertama saya kenal adalah anggrek merpati (dendrobium cremenatum dan dendrobium linearifolium) yang menempel di pohon lamtoro.

Awal mulanya, saya penasaran dengan aroma semerbak setelah hujan di pagi hari. Aromanya berbeda dari aroma bunga kopi yang ada di depan rumah. Berbekal rasa penasaran itu, saya mencari aroma tadi. Ternyata, yang saya temukan adalah pemandangan indah itu menempel pada tanaman lamtoro (petai Cina) di samping rumah.

Cabang tanaman lamtoro yang tumbuh itu telah dipenuhi oleh bunga putih yang sedang bermekaran. Dari kejauhan saya mengamati keindahan gerombolan bunga yang sedang mekar. Cantiknya tiada terkira dan aromanya menggugah rasa dan karsa.

Melihat kecantikan sang bunga, saya meminta suami untuk mengambilkannya. Masya Allah, aroma semerbak langsung menyapa hidung saat setangkai bunga diberikan kepada saya. Saya terpesona bukan karena dikasih bunga oleh suami, tetapi keindahan bunganya membuat saya takjub. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun