Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Napas yang Tak Sampai ke Hidung dan Hilangnya Bait-bait Syair

18 Oktober 2020   23:10 Diperbarui: 18 Oktober 2020   23:45 168 39
Hari-hari terakhir ini, sang waktu begitu tersiksa. Air mata menetes di setiap detaknya.  
Kesibukan menjadi buas dan rakus. Dihancurkannya jam dinding, hingga kehilangan irama detak-detak waktu.
Dikunyahlah almanak, tak peduli hitam, hijau dan merah. Semuanya dilahap.  Tanggal-tanggal tak ada yang tertinggal. 

Napas tak sampai ke hidung. Tak cukup waktu untuk sebuah tarikan napas di atas kasur, sekedar melepas lelah.
Tak cukup untuk menyanyikan rangkaian nada kemesraan.
Jam, menit dan detik tak cukup untuk melukis karya. Sibuk, terus melangkah di jalan yang tak berujung.
Tak ada waktu menengok ke sebuah tempat dimana saban hari aksara saling berpelukan. Merajut kata dan bahasa.
Membingkai makna dalam sejuta bait syair tentang kehidupan, cinta dan keabadian. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun