Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosok

Perjuangan Relawan Erick Tamalagi di Morowali Utara

27 September 2019   23:30 Diperbarui: 27 September 2019   23:54 34 0
Cerita Relawan Erick Tamalagi yang kami bagikan...Erick Tamalagi Bertarung di Morut

SAYA terkaget-kaget ketika seminggu terakhir bertebaran di postingan facebook (FB) dan grup-grup WhatsApp (WA) wajah senior sekaligus guru saya di bidang jurnalistik, Erick Tamalagi. Dalam postingan itu jelas bahwa tokoh muda ini akan ikut bertarung pada pilkada Morowali Utara (Morut) tahun 2020. Morut memang termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang akan melaksanakan pilkada tahun depan.

Lalu, apa yang membuat saya kaget dan tertarik untuk membuat tulisan ini?

Pertama, setahu saya kak Erick (begitu biasa saya panggil kakanda Erick Tamalagi), penyokong utama bahkan merupakan ketua tim pasangan Aptripel Tumimomor -- Moh. Asrar Abd. Samad pada pilkada Morut lalu. Pasangan ini menang dan kini berkuasa. Dengan demikian, jika Aptripel kembali maju pada pilkada mendatang, itu berarti keduanya akan berhadap-hadapan. Yang jadi pertanyaan, apa sesungguhnya yang terjadi antara keduanya? Pecah kongsi?

Saya coba telpon kak Erick beberapa kali untuk mengetahui keputusannya untuk maju. Namun telponnya selalu sibuk atau tidak aktif. Terakhir saya dapat kabar bahwa beliau sedang berada di kota Batam, Kepulauan Riau.

Kedua, tentang kapasitas dan kompetensi. Kami wartawan dan sebagian besar pegiat demokrasi di Palu, sangat yakin akan kemampuan tokoh muda satu ini. Erick Tamalagi yang punya nama lengkap Yesiah Ery Tamalagi merupakan salah satu putra daerah Morut yang kenyang dengan pengalaman organisasi. Ia juga punya relasi dan jaringan yang cukup luas. Hal itu merupakan salah satu faktor penting untuk menggaet investor. Daerah otonomi baru seperti Morut membutuhkan pemimpin yang inovatif dan punya akses di tingkat pusat. Tidak bisa hanya mengharap dana APBD yang tergolong masih sangat kecil.

Sejak di bangku SMP, SMA, hingga perguruan tinggi ia sudah aktif berorganisasi. Sarjana Ekonomi dari  Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako (Untad) Palu berusia 50 tahun ini sudah malang-melintang dalam dunia organisasi. Ia juga pernah menjadi Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) periode 1994 -- 1996.

Di bidang jurnalistik, Erick memulai karirnya sebagai wartawan Harian Mercusuar di Palu (1986 -- 1996). Setelah sepuluh tahun di media cetak, ia pindah ke media elektronik yakni Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Selama bertugas di TPI Jakarta ia sempat dipercayakan sebagai Produser Program (2003 -- 2013) yang meliputi perencanaan hingga program tersebut ditayangkan. Selain itu, Erick bersama jurnalis televisi lainnya membidani berdirinya organisasi Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).

Erick sangat memahami dunia kewartawanan. Boleh jadi, darah wartawan tersebut mengalir dari ayahnya (almarhum) Datlin Tamalagi. Mantan Bupati Morowali tersebut memang dikenal sebagai politisi dan wartawan senior sebelum berkecimpung di dunia birokrasi.

Selamat berjuang...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun