Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Cinta yang Sempurna

22 Mei 2020   05:16 Diperbarui: 22 Mei 2020   05:15 128 0
Sahabatku terkasih,
Tuhan meminta kita untuk saling mencintai. Cinta ini bukan berakhir pada hasrat untuk menguasai, tetapi untuk saling menumbuhkan. Itulah yang diinginkan Tuhan bagi kita, yaitu bertumbuh bersama seturut kehendak Allah.

Hukum Ilahi ini telah diringkas dalam perintah untuk saling mencintai, sebagaimana diajarkan oleh Yesus sendiri: "Sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu juga saling mengasihi" (Yoh 13:34). Dia tidak mengatakan: "Cintailah Aku, seperti Aku telah mencintaimu", tetapi "saling mencintai, seperti Aku telah mencintaimu"

Allah mencintai kita tanpa pernah memaksa kita untuk kembali mencintai-Nya. Justru yang Dia inginkan, agar cinta bebas dan tak bersyarat ini, diwujudnyatakan dalam kehidupan kita: ini adalah kehendak-Nya. Ketika Anda mencintai sesama secara tulus, berarti hidup Anda sudah mencerminkan kasih Allah. Anda menjadi secitra dengan Dia. Ibaratnya, jika Anda sanggup mencintai dan berkorban, maka hidup Anda adalah pantulan Allah yang Anda imani.  

Bayangan cinta tidak bisa dipalsukan dengan kilauan harta, dan bukan diringkas pula pada potongan berlian semata, tetapi nyata dalam Salib yang bercahaya mulia. Itulah yang harus Anda junjung dan panggul dalam hidup hingga akhir hayat. Pada salib-lah, ada rangkuman cinta yang paripurna. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun